Jadi Smart City, Ibu Kota Baru Bakal Miliki Fasilitas Keren

- Kamis, 3 Oktober 2019 | 18:27 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan paparan dalam Seminar Bank Dunia di Jakarta, Kamis (3/10). (Antara/Rivan Awal Lingga)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan paparan dalam Seminar Bank Dunia di Jakarta, Kamis (3/10). (Antara/Rivan Awal Lingga)

Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Ibu Kota Baru Indonesia di Kabupaten Penajam Paser dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai kota pintar atau smart city. Nantinya akan tersedia sejumlah fasilitas keren yang bisa digunakan.

Nantinya bakal ada akses internet cepat, layanan transportasi modern dan terpadu, hingga ketersediaan air bersih yang dapat langsung diminum. Yah layaknya negara-negara maju seperti Singapura dan Australia. 

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ibu kota baru di Kaltim itu nantinya akan dijadikan proyek percontohan untuk pengembangan kawasan perkotaan di Indonesia. Teknologi akan menjadi dasar dari peradaban baru di ibu kota baru.

"Di ibu kota baru nanti jenis infrastrukturnya akan menjadi referensi kota lain. Jadi nanti airnya bisa diminum, gasnya itu langsung ke rumah tangga, saluran pembuangan juga ada langsung ke pengelolaan limbahnya, dan public transprortation berbasis rel," ujar Bambang di Jakarta, Kamis (3/10). 

Desain Tahap Awal

Pada tahap awal, ibu kota baru nantinya akan di desain untuk kapasitas 1,5 juta penduduk. Bambang juga memastikan, kota yang dibangun di Bukit Soeharto itu akan dijadikan kota inklusif.

-
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (Antara/Rivan Awal Lingga)

Bambang mengatakan, fokus tata ruangnya akan dilakukan dengan pendekatan zonasi. 

"Jadi nanti kegiatannya hanya untuk sektor pemerintahan, pendidikan, universitas, kemudian untuk pengembangan riset, jadi nggak dilepas ke semua sektor," ungkapnya. 

Pemerintah akan mendesain indah ibu kita yang baru. Nantinya akan dipisahkan mana kawasan pemerintahan dan wilayah hunian.

Bambang juga mengungkapkan, jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan diboyong ke ibu kota baru hanya sekitar 200 ribu pegawai. (SN)

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X