Pusat Wisata, Bali Jadi Cadangan Sistem Peringatan Dini Tsunami 

- Minggu, 17 November 2019 | 15:04 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati. (BMKG).
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati. (BMKG).

Sistem peringatan dini tsunami atau Indonesia tsunami early warning system  (InaTEWS) bakal dikuatkan di pulau wisatawan, Pulau Bali. Penguatan ini, sekaligus skenario terburuk apabila Jakarta lumpuh.  Sistem cadangan InaTEWS mulai dibangun di Denpasar, Provinsi Bali pada 2009. 

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati menyatakan, Bali akan menjadi sistem back-up atau cadangan dari InaTEWS yang telah dioperasikan oleh BMKG di Kantor Pusat Kemayoran, Jakarta sejak 2008. 

Pemilihan Bali sebagai sistem cadangan juga dengan pertimbangan bahwa daerah itu, sebagai destinasi wisata Internasional sehingga perlu memberikan rasa aman dan nyaman terhadap wisatawan domestik maupun asing.

Dwikorita menegaskan, Bali telah mempunyai infrastruktur komunikasi dan sistem kelistrikan yang cukup stabil. Selain itu, Bali memiliki tingkat keamanan yang cukup baik untuk mendukung keamanan sistem dan peralatan yang terpasang.

BMKG Wilayah Bali juga, lanjut ia, didukung oleh jumlah sumber daya manusia dan operasional yang memadai dan handal dari segi pengolahan dan analisa gempa bumi. Dan dari segi sarana dan prasarana, Bali memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

"Hal ini menjadi pertimbangan untuk menjadikan Bali sebagai sistem cadangan InaTEWS selain Jakarta sehingga sistemnya perlu diperkuat sama dengan pusat," ujarnya dalam keteranganya, Minggu (17/11).

Sistem-sistem yang telah dibangun di Bali, di antaranya sistem pengolahan dengan fitur-fitur terbaru serta sistem modeling tsunami yang sudah dilengkapi dengan 18.000 skenario di seluruh Indonesia.

-
Tanam Mangrove sebagai antisipasi dampak tsunami. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp).

Selain itu, pada 2020 dicanangkan penguatan khusus operasional cadangan InaTEWS Bali sehingga diharapkan ketika Jakarta mengalami masalah terkait sistem InaTEWS Jakarta, Bali sudah benar-benar siap menjadi cadangan penuh dari InaTEWS Jakarta.

Pada 2019, BMKG sudah membangun dua shelter seismik di Bali dan sedang menyiapkan kebutuhan untuk instalasi dua seismograf guna memperkuat jaringan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami. Dua shelter tersebut berada di Kecamatan Kintamani, Bangli dan Nusa Penida, Klungkung.

Saat ini BMKG, lanjut Dwikorita, BMKG sedang dalam proses merapatkan jaringan sensor-sensor gempa bumi. Sensor yang telah beroperasi sebanyak 176 sensor dan akan diperbanyak menjadi 585 sensor yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air pada 2020.

 

Artikel Menarik Lainnya:
 

Gempa Masih Terasa, Warga Maluku Ngungsi Saat Malam Hari

Perusahaan Fintech Alami Kekurangan SDM dan Persaingan Sengit

Lady Gaga Akan Bermain di Film Besutan Ridley Scott

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X