Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo mengatakan, KAI terus melakukan inovasi usai pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Hal ini diceritakan Didiek saat menjadi pembicara dalam event YOT National Conference (YOTNC) 2022 di The kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).
Didiek berujar, awanya di masa pandemi Covid-19 melanda tanah air, beberapa kebijakan dilakukan oleh pemerintah seperti Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), membuat KAI harus berinovasi demi memberikan kenyamanan bagi penumpang.
“Mungkin inovasi yang terakhir saya sampaikan tahun lalu 2021 kita masih efek pandemi. Tahun 2020-2021 pada saat adanya PSBB, PPKM itu sangat menekan namun lada saat demikian kereta api tidak tinggal diam,” jelas Didiek.
BACA JUGA: PT KAI Sumut Beri Bantuan Akses Listrik Bagi Warga Tidak Mampu
Dia mencontohkan inovasi yang dilakukan oleh KAI semisalnya memangkas jarang tempuh Kereta Api ke beberapa tujuan. Seperti Jakarta-Surabaya sebaliknya, Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Solo.
“Kita lakukan percepatan waktu tempuh pada saat yang utama. Ada lima jenis kereta api kita percepat waktu tempuhnya kereta yang Argo Bromo Anggrek, dulu 11,5 jam ke Surabaya, sekarang hanya 8 jam,” tutur Didiek.
“Kemudian kereta ke Yogya dulu 7 jam sekarang 6 jam. Kereta ke Solo, dulu 8 jam menjadi 7 jam dan kereta Jakarta ke Surabaya dulu 11 jam, sekarang kita pangkas jadi 9,5 jam. Itu salah satu adaptasi di masa pandemi,” tambahnya.
Inovasi yang paling baru dilakukan KAI disebut didik adalah pengoperasian kereta Bandsra dari Yogyakarta Internasional Airport (YIA) ke Stasiun Tugu Yogyakarta. Di bilang kereta itu hanya menempuh waktu selama 31 menit saja baik itu dalam cuaca apapun.
“Terakhir pengoperasian kereta bandara YIA ke Stasiun Tugu Yogyakarta, hanya 31 menit saja. Jadi apapun situasinya mau hujan macet 31 menit,” tukasnya.
