Targetkan 20 Persen Kursi di DPR, Ini yang Harus Dilakukan Partai Golkar

- Rabu, 30 November 2022 | 21:35 WIB
Gedung DPR/MPR (ANTARA).
Gedung DPR/MPR (ANTARA).

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku optimis, partai yang dipimpinnya bakal meraih 20 persen kursi di DPR RI dari hasil Pemilu 2024. Sehingga Golkar ingin meraih 115 kursi di parlemen.

“Golkar sendiri menargetkan mampu meraih 20 persen jumlah kursi DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. Artinya, Golkar ingin mendapatkan 115 kursi wakil rakyat di Senayan,” kata Airlangga kepada wartawan dikutip Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Di Hadapan Milenial, Ganjar Bagikan Tips Pemimpin Masa Kini Versinya 

Menilai target tersebut, Peneliti senior Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Lili Romli menilai target Partai Golkar untuk meraih 20% suara dalam pemilu 2024 sulit tercapai berdasarkan beberapa faktor yang muncul saat ini. 

Golkar dinilai hanya akan mampu mencapai atau mendekati target tersebut jika mengusung sosok internal partai dalam kontestasi 2024. Artinya Golkar bisa berharap dari efek ekor jas (coat-tail effect) dari pencalonan Airlangga Hartarto dalam Pilpres 2024.

"Jadi, target 20 persen itu akan tercapai atau mendekati, manakala sosok Ketum Golkar Airlangga yang maju sebagai capres atau cawapres. Kalau tidak ya susah," ucap Lili.

Baca Juga: Ungkap Alasan Pilih Yudo Margono Jadi Calon Panglima TNI, Presiden Jokowi: Rotasi Matra

Menurutnya, Pemilu 2019 lalu memberikan pelajaran tentang besarnya pengaruh efek ekor jas bagi perolehan suara partai. PDIP mendapati efek ekor jas dari Joko Widodo yang maju sebagai capres. Begitu juga dengan Gerindra.

"Itu terbukti dari pemilu kemarin (Pemilu 2019). Efek ekor jas bukan pada Golkar tetapi pada PDIP. Juga pada Gerindra dan PKS dengan pengusungan Prabowo," kata Lili.

Partai Golkar berada pada urutan kedua setelah PDIP pada Pemilu 2019. PDIP memperoleh 19,33 persen suara, sedangkan Golkar memperoleh 12,31 persen suara. Berkaca pada hasil tersebut, Lili menilai Golkar akan kesulitan mencapai target jika tanpa didukung faktor efek ekor jas.

"Katakanlah sama dengan pemilu 2019, itu agak susah bagi Golkar mencapai target 20 persen. Kecuali Golkar mengusung ketumnya menjadi capres atau cawapres," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, berdasarkan survei terkini, Golkar berada pada posisi ke-2 dalam konteks jika pemilu dilakukan hari ini. Namun secara umum, seluruh partai mengalami penurunan elektabilitas dibanding Pemilu 2019 lalu. Ini karena masih banyaknya pemilih yang belum menentukan suara. 

“Dalam survei banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan,  dalam survei ada 21,3%, bisa jadi di undecided voter, ada pemilih golkar. Lalu apakah (elektabilitas Golkar) bisa naik? Tentu saja bisa.” kata Deni.

Dengan kekuatan massa yang besar, Golkar pasti tidak ingin terlempar dari tiga besar partai di Indonesia. Karena itu butuh upaya kerja keras untuk mengangkat citra partai dan kemudian menentukan Capres yang menambah elektabilitas partai. 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X