Kritik Tema HUT DKI Jakarta, Politisi PDIP: Nggak Cocok sama Betawi

- Rabu, 22 Juni 2022 | 16:54 WIB
Sejumlah ASN Pemprov DKI Jakarta mengikuti upacara HUT ke-495 Kota Jakarta di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Sejumlah ASN Pemprov DKI Jakarta mengikuti upacara HUT ke-495 Kota Jakarta di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat turut mengucapkan selamat ulang tahun bagi ibu kota negara Indonesia yang berusia 495 tahun hari ini, Rabu (22/6/2022).

Namun, Djarot memberi catatan terhadap penggunaan kata untuk tema hari ulang tahun (HUT) Jakarta. Sebab, menurut Djarot, kata yang dipakai sebagai tema perayaan ultah itu tidak cocok dengan budaya Betawi lantaran memakai diksi kolaborasi, akselerasi, dan elevasi.

"Saya mengucapkan selamat ulang tahun Jakarta yang ke-495 sekarang berganti istilahnya hajatan Jakarta, tetapi motonya ini, kok, enggak cocok sama Betawi, ya, bahasanya ada kolaborasi, ada akselerasi ada elevaksi," kata Djarot saat ditemui di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

Dia bilang, acara ulang tahun DKI Jakarta seharusnya memakai diksi sederhana yang bisa dipahami semua kalangan mengingat momen ini juga perayaan untuk rakyat.

Baca Juga: Polri Siapkan Operasi Mantap Brata Jelang Pemilu 2024, Pola Kerjanya Sedang Digodok

"Ini yang punya hajatan, kan, rakyat, nah, rakyat seharusnya paham, ya. Opo, sih, kolaborasi itu? Oh, gotong royong, kan, begitu ya," tutur Djarot.

"Apa, sih, akselerasi itu, oh percepatan. Kan, begitu, ya. Elevasi itu apa, bahasa Betawinya. Opo maknanya? Anda engga tahu, peningkatan kayak elevator begitu, ya, peningkatan," tambah Djarot.

Selain itu, dalam HUT DKI Jakarta kali ini diharapkan dapat menjadi instropeksi apakah, di bawah komandi Anies Baswedan sudah menghasilkan program yang dinikmati oleh rakyat sesuai dengan janji kampanyenya.

"Termasuk di dalam ulang tahun itu, kan, harus intrsopeksi, harus mengevaluasi, apa yag sudah dilakukan oleh Jakarta, apa yang sudah dinikmati oleh rakyat, apakah janji-janji program pemetintah DKI waktu kampanye itu terwujud?" ungkap Djarot.

Menurut Djarot, beberapa program itu masih belum tereksekusi dengan baik. Rakyat Jakarta justru memperoleh kado pahit saat HUT ke-495, seperti polusi udara.

"Kita mendapatkan kado misalnya, kita kaget, Jakarta menjadi kota yang tingkat polusi yang tinggi se-Asia apa ya, sedunia. Kalau begitu ada sesuatu yang perlu kita evaluasi. Contoh misalnya berapa ruang terbuka hijau," pungkas Djarot.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X