Survei Indopol: Elektabilitas Prabowo Turun di Bawah Anies dan Ganjar

- Jumat, 15 Juli 2022 | 16:30 WIB
Kiri-kanan: Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo. (ANTARA FOTO)
Kiri-kanan: Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo. (ANTARA FOTO)

Elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan. Hal tersebut sebagaimana terekam dalam hasil lembaga Survei Indopol Survey and Consulting.

Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto menjelaskan, elektabilitas Prabowo mengalami penurunan pada top of mind atau pertanyaan tren tokoh nasional yang layak menjadi pemimpinan nasional alias Presiden 2024. Pada bulan November 2021 sebesar 13.98 persen, sementara pada Januari 2022 sebesar 15.85 persen dan Juni 2022 sebesar 8.94 persen.

"Di sini Prabowo mengalami penurunan yang cukup signifikan dari bulan Januari bahkan November ini Prabowo menempati posisi puncak di 15,85 persen di bulan Januari,  di bulan Juni ini turun drastis menjadi 8,94 persen," katanya dalam pemaparan survei virtual, Jumat (15/7/2022).

Ratno menyatakan akibat elektabilitasnya menurun, posisi Prabowo berada di peringkat ketiga di bawah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Untuk diposisi kedua ditempati oleh Anies yang mendapatkan elektabilitas 16,42 persen. Anies pada bulan November lalu hanya 10,41 persen dan terbilang mengalami kenaikan.

Sementara posisi nomor wahid ada nama Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 17,89 persen. Pada bulan November 2021 lalu, elektabilitas Ganjar hanya sebesar 13,98 persen.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul di Jawa Timur, Tiga Nama Membuntuti

"Kalau melihat trennya nampak pula bahwa Ganjar Pranowo semakin meningkat begitu pula Anies Baswedan, sementara Prabowo turun," urai dia.

Alasan Prabowo Alami Penurunan

Lebih jauh Ratno menjelaskan alasan mengapa Prabowo mengalami penurunan elektabilitas cukup signifikan. Salah satunya karena menjadi Menteri di kabinet Indonesia Majuz

"Pertama, performa dan kinerja Prabowo selaku menteri di dalam kabinet Jokowi menjadi faktor penyebab (penurunan elektabilitas)," ujarnya.

Penyebabnya, kata Ratno, kebanyakan pendukung Prabowo Subianto di Pilplres 2019 lalu bersebrangan dengan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

"Kenapa? Karena kita tahu para pendukung Prabowo jelas berseberangan dengan pendukung Jokowi," tutup Ratno.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X