Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), telah menetapkan prioritas kerja 7 menteri dan 14 badan serta lembaga yang berada di bawah koordinasinya.
Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy mengatakan, Presiden Joko Widodo dalam arahannya, lima tahun ke depan harus kerja habis-habisan untuk mengembangkan, meningkatkan, dan mempercepat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Presiden, kata ia, meminta semua menteri, terutama menteri yang berada di bawah Kemenko PMK, melakukan koordinasi sungguh-sungguh, dengan target yang terukur, sehingga pembangunan sumber daya manusia pada periode Presiden Joko Widodo yang kedua ini betul-betul bisa diraih.
Paling tidak, Muhadjir telah menetapkan agar program yang dibuat para menteri teknis, ujungnya adalah naiknya kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan kesejahteraan rakyat, dengan tiga indikator kenaikan, di antaranya:
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Jajaran Kementerian di bawah Kemko PMK, sudah menetapkan untuk 2019 ini asumsi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), akan berada di 71,98. Tahun 2020 dipatok 72,51 dan nanti tahun 2024 kita harap indeks pembangunan manusia kita sampai pada 75,54.
Angka Kemiskinan
Untuk angka kemiskinan tahun 2019 ini, Kemenko PMK mengharapkan akan berkisar antara 8,5 – 9,5 persen. Kemudian tahun 2020, target optimisnya yaitu 8,5 pesen, target pesimisnya 9 persen. Kemudian tahun 2024 diharapkan angka kemiskinan akan berada di 6,5 persen untuk target optimis, atau 7 persen pada target pesimis.
Gini Rasio
Tentang gini rasio, yang merupakan alat ukur untuk mengukur tingkat ketimpangan. Tingkat ketimpangan tahun 2019 itu, diharapkan akan bergerak antara 0,380 – 0,385.
Kemudian untuk 2020 targetnya, antara 0,375 – 0,380. Sedangkan untuk 2024 atau jangka menengah, targetnya adalah 0,370 – 0,374.
"Itulah yang akan kita jadikan patokan untuk seluruh program kementerian, badan dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian PMK," kata Muhadjir.
