Maluku Utara Sering Dilanda Gempa Kuat, Apa Pemicunya? 

- Senin, 15 Juli 2019 | 09:57 WIB
Rumah Dinas Polsek Gane Barat, Halmahera Selatan ambruk akibat gempa berkekuatan 7,2 SR pada Minggu (14/7/2019) Sore (Antara/Abdul Fatah)
Rumah Dinas Polsek Gane Barat, Halmahera Selatan ambruk akibat gempa berkekuatan 7,2 SR pada Minggu (14/7/2019) Sore (Antara/Abdul Fatah)

Sejumlah wilayah Maluku Utara sering mengalami gempa bumi tektonik. Teranyar, gempa dengan magnitudo 7,2 kembali mengguncang kawasan Halmahera Selatan, Minggu (14/7/2019). 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengungkapkan alasan tanah Maluku Utara sering "bergetar". Salah satu penyebab utamanya dikarenakan wilayah itu termasuk dalam seismik aktif dan kompleks, sehingga sering terjadi gempa.

"Aktif artinya kawasan Halmahera Selatan memang sering terjadi gempa yang tecermin dari peta seismisitas regional dengan klaster aktivitas gempanya cukup padat," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.

BMKG menjelaskan, kompleks yang dimaksud adalah kawasan Halmahera Selatan mempunyai empat zona seismogenik sumber gempa utama, antara lain Halmahera Thrust, Sesar Sorong-Sula, Sesar Sorong-Maluku, dan Sesar Sorong-Bacan. Selain itu, ada juga sistem sesar di kawasan tersebut. 

Gempa magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan dipicu oleh Sesar Sorong-Bacan. Sesar itu selama ini menyimpan akumulasi medan tegangan kulit bumi yang terpatahkan sebagai gempa. 

"Di Pulau Batanta, ke arah barat Sesar Sorong mengalami percabangan. Pada percabangan yang paling utara, yaitu Sesar Sorong-Bacan inilah yang selama ini menyimpan akumulasi medan tegangan kulit bumi yang akhirnya terpatahkan sebagai gempa berkekuatan magnitudo 7,2 yang terjadi kemarin sore. Sesar Sorong-Bacan inilah pemicu gempa Halmahera Selatan," ujar Daryono. 

 

Banyak Gempa Susulan

Sejak peristiwa itu, terjadi sejumlah gempa susulan yang mengguncang kawasan Halmahera Selatan. BMKG mencatat ada 61 kali gempa susulan dengan magnitudo 5,8-3,1.

-
Warga memapah seorang manula saat gempa terjadi di pulau Saketa, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (14/7/2019). (ANTARA/Marni)

Meniilik catatan sejarah, gempa bumi kuat dan merusak di Halmahera Selatan cukup banyak. Setidaknya terjadi tujuh kali gempa kuat di wilayah itu, misalnya gempa Pulau Raja pada 7 Oktober 1923 dengan magnitudo 7,4. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X