Mayoritas Pasien Positif Corona Memiliki Riwayat Plesir ke Luar Negeri

- Selasa, 10 Maret 2020 | 20:05 WIB
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Juru Bicara Pemerintah terkait virus corona, Achmad Yurianto telah merilis 27 kasus atau orang yang positif terdampak Covid-19.

Menurutnya, pasien positif virus corona di Indonesia mayoritas karena perjalanan luar negeri yang mereka lakukan. 

Yuri menilai upaya tracing dan pemberian health alert card menjadi penting sebagai bentuk kewaspadaan pasien karena jika merasa adanya gejala harus segera melaporkan diri ke petugas kesehatan terdekat.

"Tracing menjadi penting, banyakan menular dekat dan melalui pengawasan pintu masuk negara. Health alert card menjadi penting," ucapnya di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa, (10/3/2020).

Dia mengakui thermal scanner yang diberlakukan menjadi tak bermanfaat lebih dalam mencegah penyebaran virus corona di Indonesia, karena mereka yang terdampak tidak terdeteksi.

"Meskipun pada satu sisi yang tidak mengkhawatirkan dari kondisi fisik dari kasus-kasus yang terkonfirmasi positif ini dalam keadaan ringan sedang, kecuali beberapa yang memiliki penyakit lain di mana kondisinya menjadi berat," jelasnya.

Mereka, sambung Yuri, yang tidak terlacak thermal scanner di pintu-pintu masuk negara berarti suhu tubuhnya tidak panas. Juga ada dua kemungkinan.

"Satu apakah memang murni dalam masa inkubasi dan belum muncul gejala. Atau dalam masa gejala ringan namun dalam pengaruh obat, misalnya dia merasa flu dan beli obat flu yang ada kandungan penurunan panas," ujarnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X