Menteri Mundur Jadi Tradisi Negara Lain saat Listrik Padam

- Senin, 5 Agustus 2019 | 15:45 WIB
Lee Chih-kung dan Choi Joong-kyung (Reuters/KICPA)
Lee Chih-kung dan Choi Joong-kyung (Reuters/KICPA)

Pemadaman listrik secara massal menuai atensi berbagai pihak. Sejumlah elemen masyarakat menilai PLN lalai membuat kebijakan sehingga terjadi "kecelakaan". 

Setengah wilayah Pulau Jawa tidak dialiri listrik sejak Minggu (4/8/2019) siang hingga Senin pagi. Masyrakat pun geram karena dirugikan PLN. 

Gejolak yang dialami masyarakat membuat Presiden Joko Widodo turun tangan. Dia pun langsung mendatangi kantor pusat PLN untuk meminta klarifikasi, Senin pagi tadi. 

Jokowi mendesak jajaran PLN segera membenahi kualitas pelayanan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta para petinggi PLN mengambil pelajaran agar peristiwa serupa tidak terulang. 

Namun, peristiwa pemadaman listrik serentak sejatinya bukan "salah" PLN sepenuhnya. Sejumlah menteri-menteri terkait pun dianggap memiliki andil dalam insiden tersebut. 

Wakil Ketua Umum BPP HIPMI, Yaser Palito menganggap Jokowi harus mengevaluasi menteri terkait dan direksi PLN jika ada indikasi kelalaian. Bahkan, yang bersangkutan wajib lengser dari jabatannya sebagai bentuk pertanggung jawaban. 

"HIPMI merekomendasikan agar menteri-menteri terkait dicopot. Begitu juga dengan pimpinan dan direksi PLN yang bertangung jawab langsung," ujar Yaser dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by INDOZONE - #KAMUHARUSTAU (@indozone.id) on

Yaser menilai pemadaman listrik massal memalukan dan mencoreng wajah pemerintah serta dunia usaha. Dia menduga ada upaya pihak-pihak tertentu yang ingin merusak citra pemerintah. 

“Kalau di negara lain, menterinya mundur sendiri. Di sini, kita tunggu apa masih punya rasa malu. Kenapa sampai insidennya sampai separah ini. Tidak mungkin hanya masalah teknis,” tutur Yaser.

Menteri Mundur

Pemadaman listrik massal merupakan sesuatu yang tabu di negera lain. Bahkan, situasi itu dianggap pelanggaran karena merugikan banyak orang. 

Menteri mengudurkan diri pun sudah menjadi "tradisi" ketika ada peristiwa besar yang merugikan negara dan rakyat. Contoh pertama dialami Menteri Bidang Perekonomian Taiwan, Lee Chih-kung. 

-
Lee Chih-kung (Reuters/ Tyrone Siu)

 

Chih-kung mundur setelah ada malfungsi di pembangkit listrik tenaga gas alam Taiwan, 15 Agustus 2017. Akibatnya, jutaan rumah tangga mengalami pemadaman listrik selamat empat jam di tengah gelombang panas yang melanda.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X