Terlepas dari ketidakjelasan sumber dananya dari mana, pada Hari Raya Idul Adha tahun 2020 ini, atau 1441 Hijiriah, Presiden Jokowi diketahui berkurban sapi di beberapa daerah.
Sejauh ini memang belum ada daftar lengkap resmi dari pemerintah terkait di mana saja Presiden Jokowi berkurban.
Namun, dari penelusuran Indozone.id dari situs berita Antara, Jokowi setidaknya berkurban di Padang, Jambi, Kepulauan Riau, Banjarmasin, Palangka Raya, Bantul, dan tak ketinggalan kampung halamannya, Surakarta.
Surakarta bahkan mendapat dua ekor sapi dari Jokowi dengan berat total 1,96 ton. Yang satu berbobot 1.03 ton untuk Masjid Agung Keraton Surakarta, dan yang satu lagi 930 kg untuk Masjid Al Wustho.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan penyerahan dua sapi itu baru akan dilakukan menjelang Idul Adha.
"Tentunya ini sangat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Presiden Joko Widodo membeli seekor sapi dengan berat sekitar satu ton dari peternak di Kabupaten Bantul.
"Jadi sapi yang dicari di DIY kemarin ada lima titik, Bantul tiga dan Sleman dua, yang lolos seleksi dari yang Sedayu. Harga sapi sebesar Rp90 juta dengan berat badan kurang lebih satu ton," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Joko Waluyo belum lama ini.
Di Padang, jauh-jauh hari sebanyak 600 warga di Kota Padang mendapatkan kupon daging kurban dari Presiden Joko Widodo.
"Sapi seberat 1,060 ton itu asal Solok. Rencananya akan disembelih pada Sabtu (1/8) atau sehari setelah pelaksanaan Shalat Idul Adha di Padang," kata Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Pemprov Sumbar Syaifullah di Padang.
Presiden Joko Widodo juga berkurban di Provinsi Jambi dengan bobot sapi kurban mencapai satu ton lebih.
“Perwakilan dari Staf Kepresidenan telah memesan sapi kurban untuk bapak Presiden, jenis sapi yang kita sediakan yakni sapi semental dengan bobot satu ton lebih,” kata Penyedia Sapi Qurban di Jambi Indra Suardi.
Presiden Joko Widodo juga berkurban sapi di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, dengan mengambil sapi khusus yang diberi nama 'Gundul'.
"Ada tim dari pusat yang mengatur. Dari dinas hanya pendamping saja, diminta dinas provinsi mendampingi," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Sri Yunelli.