Ekonom UI: Indonesia Bakal Resesi, Namun Tak Separah Negara Maju

- Sabtu, 1 Agustus 2020 | 13:57 WIB
Situasi aktivitas ekonomi kdi gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10/2019). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Situasi aktivitas ekonomi kdi gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10/2019). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, Indonesia sangat berpotensi mengalami resesi, karena dalam dua kuartal berturut-turut, pertumbuhan ekonomi sektor riil mengalami penurunan cukup signifikan.  

Meski demikian, Fithra meyakini bahwa resesi yang terjadi di Indonesia, tidak akan separah resesi yang terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat, Singapura hingga Australia. 

"Resesi di negara lain belum tentu kita juga resesi," ujar Fithra dalam diskusi virtual yang diselenggarakan hari ini, Sabtu (1/8/2020). 

Ada beberapa faktor yang menurut Fithra berpotensi menolong perekonomian Indonesia, sehingga kondisinya tidak separah negara-negara maju. Salah satu penyebabnya, ekonomi Indonesia tidak bergantung pada perdagangan internasional.

"Negara-negara berkembang besar tadi yang sekarang mengalami resesi yaitu perdagangan internasional," tuturnya. 

Fitra menambahkan, mayoritas penggerak perekonomian nasional Indonesia saat ini yaitu belanja domestik. Berdasarkan pengamatannya, belanja domestik Indonesia mulai kembali bergerak setelah mengalami penurunan saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Maret-April 2020.

Momentum ini ditandai dengan naiknya purchasing managers index (PMI) Indonesia menjadi 39 poin pada Juni 2020. Sebelumnya, PMI Indonesia sempat menyentuh 28,6 poin. 

"Meski (angka PMI) di masih di bawah 50 tapi ini bagus ini tandanya ada kegiatan industri," tuturnya. 

Disisi lain, mobilisasi masyarakat juga sudah mulai meningkat. Pergerakan ini menandakan konsumsi masyarakat mulai membaik.

Namun demikian pemerintah tetap harus waspada. Jangan sampai tren positif perekonomian Indonesia ini justru membuat angka penyebaran virus corona semakin meningkat.

"Ekonomi sebenarnya mulai bergerak, tapi infeksi juga terus meningkat. Ini jadi suatu hal yang harus kita perhatikan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X