Penyelidikan independen terkait pandemi Covid-19 tengah dirancang Uni Eropa dan 100 negara lainnya di bawah naungan World Health Assembly (WHA).
Resolusi tersebut akan disampaikan dalam sebuah presentesi di pertemuan dengan WHO di Jenewa. Aksi ini merupakan bentuk dari evaluasi yang tidak memihak, independen dan komprehensif terkait respons kesehatan internasional terhadap Covid-19.
Sebagaimana dikutip CNN, Selasa (19/5/2020), langkah tersebut disambut dengan tanggapan marah dari Beijing yang menuduh Canberra melakukan tindakan "tidak bertanggung jawab" yang dapat memicu "kerja sama internasional dalam memerangi wabah dan bertentangan dengan aspirasi bersama".
Ungkapan resolusi itu seolah merujuk pada seruan Australia sebelumnya untuk menyelidiki peran dan tanggung jawab Tiongkok, asal mula pandemi ini. Tiongkok merasa penyelidikan itu bisa berpotensi menghasilkan informasi yang merugikan Tiongkok.
Meski demikian, Beijing sebelumnya mengatakan bahwa pihaknnya akan mendukung penyelidikan yang dilakukan oleh WHO, meski sejumlah tuduhan-tuduhan "biang keladi" Covid-19 sempat dilayangkan dan pernyataan itu sudah dibantah oleh pejabat tinggi WHO.
Dubes Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming mengatakan pekan lalu:
"Kami terbuka, kami transparan, tidak ada yang disembunyikan, kami tidak perlu takut. Kami menyambut tinjauan internasional yang independen. Tapi semuanya harus diatur WHO," ujarnya.
Dengan banyaknya negara yang sudah menandatangani resolusi dari Uni Eropa memungkinkan penyelidikan dilakukan dalam waktu dekat.
