Pembagian bantuan sosial tunai (BST) kepada sejumlah warga oleh Menteri Sosial Juliari Batubara di Kantor Pos Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi sorotan karena mengabaikan protokol kesehatan.
Seorang warga Garut yang hadir di sekitar kegiatan penyerahan bantuan sosial, Irwan mengaku heran dengan kedatangan Mensos dan rombongan pejabat lainnya yang terlihat tak jaga jarak (physical distancing).
"Saya lihat banyak kerumunan orang, tidak menjaga jarak, padahal saat ini kondisinya belum aman masih ada penyebaran COVID-19," uajr Irwan.
Irwan mengatakan, rombongan pejabat tersebut membentuk kerumunan bersama warga untuk penyaluran bantuan. Bahkan, kata Irwan, ada yang tidak mengenakan masker di lokasi tersebut. Hal tersebut membuat Irwan prihatin dan khawatir.
"Saya saja sekarang kalau keluar rumah selalu pakai masker, jaga jarak, begitu juga kalau ke pasar," kata Irwan.
Warga Garut lainnya, Hendi mengeluhkan aturan protokol kesehatan COVID-19 seperti menjaga jarak dan menghindari kerumunan orang yang justru diabaikan dalam kegiatan pemerintahan.
Menanggapi hal tersebut, Humas Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita pun angkat bicara. Dia mengatakan, sebelum kegiatan, pihaknya sudah mengimbau warga untuk menerapkan protokol kesehatan. Mereka juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan.
Namun, karena antusias masyarakat yang sangat tinggi, situasi pun berubah jadi berdesakan.
"Menyediakan masker, tempat cuci tangan dan penempatan kursi tamu sudah dengan jarak sesuai protokol kesehatan, namun antusiasme masyarakat cukup tinggi sehingga sempat terjadi situasi berdesakan," ujar Yeni Yunita, Jumat (19/6/2020).
