Belgia Tidak Akan Kembali Lakukan Kebijakan Penguncian Ketat ke Warganya

- Selasa, 26 Mei 2020 | 00:50 WIB
Sejumlah warga Belgia. (Photo/REUTERS/Yves Herman)
Sejumlah warga Belgia. (Photo/REUTERS/Yves Herman)

Setelah hampi dua bulan memerangi pandemi Covid-19, pemerintah Belgia tidak akan kembali dengan langkah-langkah penguncian ketat kepada warganya, meski jika terjadi gelombang kedua Covid-19.

Sebelumnya, Belgia secara efektif menerapkan penguncian pada pertengahan Maret. Tampak hanya toko makanan dan obat yang diizinkan beroperasi. Sementara kegiatan lain kembali berlanjut pada Mei, termasuk pembukaan kembali toko-toko non makanan.

"Penguncian pertama telah menangani situasi dan telah berakhir. Ini adalah keadaan luar biasa, tetapi kami tidak memiliki kondisi seperti Italia atau Spanyol," kata Menteri Dalam Negeri Belgia Pieter De Crem, Minggu (24/5/2020).

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa langkah-langkah penguncian ketat tak menjadikan rumah sakit di Belgia menolak orang-orang yang membutuhkan perawatan medis.

"Jika terjadi gelombang kedua, maka saya pikir kita akan berada dalam situasi yang berbeda, yaitu dengan pengujian dan penelusuran. Namun saya rasa kita dapat mengesampingkan untuk kembali ke langkah-langkah ketat," ujar De Crem.

Belgia, rumah bagi markas besar EU dan NATO, telah menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak di Eropa dengan 57.092 kasus Covid-19 dan 9.280 kematian. Meski jumlah kasus, rawat inap di rumah sakit, dan kematian telah menurun sejak memuncak pada awal April.

Pemerintah Belgia nantinya akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin regional dan pakar ekonomi dan medis pada 3 Juni mendatang. Pertemuan itu akan membahas pelonggaran pembatasan lebih lanjut, yang dapat meluas ke pembukaan kembali restoran dan kegiatan rekreasi.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X