1 Juni Diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, Milenial Harus Tahu Sejarahnya

- Senin, 1 Juni 2020 | 09:46 WIB
Hari Lahir Pancasia (Instagram/@jokowi)
Hari Lahir Pancasia (Instagram/@jokowi)

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Sebagai generasi Milenial, kamu harus tau bagaimana sejarahnya, karena kemungkinan banyak yang belum tahu.

Pancasila awalnya adalah judul pidato yang disampaikan oleh Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno. Momen ini tidak lepas dari kekalahan Jepang di Perang Pasifik. 

Jelang kekalahan Jepang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI yang beranggotakan 67 orang itu diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketia Ichibangase Yosio dan Raden PAndji Soeroso. Badan ini mengadakan sidang pertama dengan tema dasar negara digelar dari tanggal 29 Mei dan selesai pada 1 Juni 1954.

Dikutip dari laman Wikipedia, Senin  (1/6/2020) rumusan dan konsep awal Pancasila pertama kali dikemukakan sebagai dasar negara Indonesia. Pidato tersebut disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapatkan sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI, Dr Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI. 

Sebelum jadi lima poin Pancasila yang kini dikenal, awalnya terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan BPUPKI, yakni:

Lima dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato tanggal 29 Mei 1945. Lima dasar negara adalah sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. 

Kemudian Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila".

Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, Kemanusiaan atau internasionalisme, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu.

-
Ilustrasi Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 (Istimewa)

"Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi," kata Soekarno. 

Selanjutnya BPUKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun UUD dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Sembilan panitia yang terdiri dari Bung Karno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokroseojos, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim dan Mohammad Yamin. 

Semuanya ditugaskan kembali untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar negara atas pidato yang diucapkan Bung Karno pada 1 Juni 1094 dan menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk proklamasikan kemerdekaan Indonesia.

-
Pancasila (Alpkb)

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945.

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2016 telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sekaligus ditetapkan sebagai hari libur nasional yang berlaku sejak 2017. 

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X