Jika Tak Ada Reshuffle Kabinet, Pengamat: Marahnya Jokowi Akan Dianggap Gimmick

- Kamis, 9 Juli 2020 | 14:23 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Pool).
Presiden Joko Widodo (kiri). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Pool).

Sejak ancaman terjadinya perombakan kabinet atau reshuffle dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo di hadapan jajaran menterinya pada 18 Juni lalu, hingga kini isu tersebut terus bergulir dan ditanggapi oleh beberapa jajaran partai politik.

Kendati demikian, hingga kini pula, Presiden Jokowi belum memutuskan apakah akan melakukan itu, atau hanya melakukan sebuah gertakan kepada para pembantunya agar dapat bekerja secara maksimal.

Namun, menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin jikalau pada akhirnya Jokowi tidak melakukan reshuffle, maka amarah yang dikeluarkan pada saat rapat tersebut hanyalah sebuah gimmick.

“Kalau tak ada reshuffle. Hanya dianggap gimmick atau retorik,” ucap Ujang kepada Indozone, Kamis (9/7/2020).

Lebih lanjut, Ujang pun menyebutkan jika tidak ada perombakan maka akan mengundang pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat kepada kepala negara tersebut. Salah satunya yang tentu akan disoroti adalah kinerja menteri-menteri yang kurang maksimal.

“Rakyat akan bertanya-tanya ke Jokowi. Kok ada menteri yang kinerjanya jeblok dan itu ditunjuk langsung oleh Jokowi. Tapi dipertahankan,” ungkapnya.

“Jika tak ada reshuffle, rakyat tak akan percaya ke Jokowi lagi. Karena marah-marahnya tersebut dianggap gertak sambal,” tutup Ujang.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X