Total 48 Dokter Gugur di Garis Depan Pandemi Corona, IDI: Semoga Keluarga Diberi Kekuatan

- Rabu, 8 Juli 2020 | 13:52 WIB
Bidan dari IDI melakukan pelayanan akseptor KB dengan Protokol Kesehatan COVID-19. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Bidan dari IDI melakukan pelayanan akseptor KB dengan Protokol Kesehatan COVID-19. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Total dokter yang telah wafat berjuang di garis depan penanganan pandemi corona (COVID-19) sebanyak 48 orang.

Korban tim medis itu terbilang bukan angka yang kecil, pasalnya di tangan mereka lah wabah yang telah menjangkiti seluruh dunia bisa berkurang.

Namun apa jadinya kalau petugas medis terus berguguran akibat kasus Covid-19 terus bertambah?

Itu informasi yang diterima dari PB IDI setidaknya ada 48 dokter yang dilaporkan meninggal karena positif Covid-19 maupun berstatus PDP Covid-19.

Terakhir dua dokter, masing-masing dr Sang Aji Widi Aneswara dari IDI cabang Semarang dan dr Ane Roviana dari IDI Cabang Jepara dilaporkan telah berpulang akibat terinfeksi covid-19.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Humas Pengurus Besar (PB) IDI Halik Malik, Rabu (8/7/2020).

"dr Sang Aji dikabarkan meninggal tgl 6 kemarin pukul 14.45 WIB. Dinyatakan positif COVID-19. Kira kira ada semingguan dirawat bertepatan saat Kakaknya dr Elliana meninggal dunia," ungkap Halik Malik, (8/7/2020).

-
Seorang dokter yang mengenakan alat pelindung diri (APD). (ANTARA FOTO/ Wahyu Putro)

 

Dari informasi yang didapat, Dokter Sang Aji meninggal dunia di RS Wongso Negoro Semarang, Jawa Tengah dan telah lama dirawat di rumah sakit tersebut setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

"Setidaknya ada 48 dokter yang dilaporkan meninggal karena positif COVID-19 dan PDP COVID-19," pungkas Halik.

Daftar 46 dari 48 dokter yang telah gugur selama pandemi Covid-19 hingga Selasa (7/7/2020) :

1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar FK UGM)
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar FKM UI/IDI Jakarta Timur)
3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (IDI Kota Bandung)
5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (IDI Jakarta Selatan)
6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (IDI Jakarta Timur)
9. dr. Ucok Martin Sp. P (IDI Medan)
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (IDI Prabumulih)
11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS (IDI Jakarta Pusat)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
14. Dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) (IDI Jakarta Selatan)
16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangerang Selatan)
17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jakarta Selatan)
18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT (IDI Kab. Bekasi)
19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ (IDI Jakarta Selatan)
20. Dr. Karnely Herlena (IDI Depok)
21. Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (IDI Kota Bandung)
22. Dr. Sudadi, MKK, SpOK (IDI Jakarta Pusat)
23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)
24. Dr. Mikhael Robert Marampe (IDI Kab. Bekasi)
25. Dr. Berkatnu Indrawan Janguk (IDI Surabaya)
26. Dr. Irsan Nofi Hardi Nara Lubis, Sp.S (IDI Medan)
27. Dr. Boedhi Harsono (IDI Surabaya)
28. Dr. Soeharno (IDI Kediri)
29. Dr. Amir Hakim Siregar SpOG (IDI Batam)
30. Dr. Ignatius Tjahjadi SpPD (IDI Surabaya)
31. Dr. Esis Prasasti Inda Chaula, SpRad (IDI Tegal)
32. Dr. Hilmi Wahyudi (IDI Gresik)
33. DR. dr Heru Prasetya, SpB, SpU (IDI Banjarmasin)
34. dr. Miftah Fawzy Sarengat (PPDS FK Unair, RS Soetomo, IDI Balikpapan)
35. dr. Bendrong Moediarso, SpF, SH (IDI Surabaya)
36. dr. H. Dibyo Hardianto (IDI Bangkalan)
37. dr. Deny Dwi Yuniarto (IDI Sampang)
38. dr. Gatot Prasmono (IDI Sidoarjo)
39. dr. Sukarno (IDI Sidoarjo)
40. dr. Arief Basuki SpAn (IDI Surabaya)

41. dr. Herry Nawing SpA (IDI Makassar)
42. dr. Theodorus Singara SpKJ (IDI Makassar)
43. dr. Nyoman Sutedja, MPH (IDI Denpasar)
44. dr. Putri Wulan Sukmawati (PPDS Anak FK Unair/RS Soetomo Surabaya)
45. dr. Sang Aji Widi Aneswara (IDI Jawa Tengah)
46. dr Ane Roviana (IDI Jepara)

Diketahui, sudah empat bulan lebih kasus Covid-19 dilaporkan terjadi di Indonesia.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X