Menag Yaqut Soal Doa Lintas Agama: Kementerian Agama Bukan Kementerian Islam!

- Rabu, 7 April 2021 | 10:24 WIB
Menag Yakut Cholil Qoumas (Instagram/gusyaqut)
Menag Yakut Cholil Qoumas (Instagram/gusyaqut)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menyatakan wacana pembacaan doa lintas agama yang sempat dia lontarkan, masih untuk internal Kementerian Agama.

"Itu kan bersifat internal, di lingkungan Kemenag. Itupun hanya untuk kegiatan berskala besar seperti dapat besar seperti Munas (musyawarah nasional)," kata Gus Yaqut, Selasa (6/4/2021).

Ketum GP Ansor ini menjelaskan wacana tersebut didasarkan oleh asumsi bahwa Kementerian Agama tidak hanya menaungi satu agama saja. Melainkan semua agama yang ada dan diakui di Indonesia.

"Ingat, ini Kementerian Agama. Menaungi semua agama yang diakui di negara ini. Bukan Kementerian Islam yang hanya menaungi satu agama Islam saja," tegasnya.

Karena itu, dia merasa perlu adanya doa lintas agama sebagai representasi masing-masing pemeluk agama yang ada di lingkup organisasi kepegawaian Kemenag.

"(Bukankah) negara ini didirikan oleh banyak agama. Bukan Islam saja," tegasnya.

Menag Yaqut mencontohkan kegiatan munas di lingkungan Kemenag yang selalu diawali dengan pembacaan doa bersama secara Islam.

Tujuan mulia dari pembacaan doa tersebut adalah memohon keselamatan kepada Allah SWT, agar pegawai di lingkungan Kemenag dijauhkan dari perbuatan munkar dan korupsi.

"Orang yang ingat dengan Tuhannya, dia tidak akan berani 'ngutil' (mencuri/korupsi)," kata Gus Yaqut.

Jadi, doa lintas agama adalah untuk mengingatkan masing-masing umat beragama di lingkup Kemenag tidak akan 'ngutil', tidak korupsi.

"Supaya juga tidak ada kesan yang berpotensi korupsi itu (pegawai) yang beragama Islam saja. Asumsi saya, orang yang ingat kepada Tuhannya, maka dia tidak akan korupsi," pungkas Gus Yaqut.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X