Desak DK PBB Hentikan Kekerasan di Afghanistan, Menlu: Kita Harus Segera Bertindak

- Sabtu, 21 November 2020 | 17:20 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Photo/ANTARA/HO-Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Photo/ANTARA/HO-Kemlu RI)

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil tindakan dengan upaya menghentikan kekerasan yang terjadi di Afghanistan.

Menlu mendesak hal itu menyusul terus terjadinya kekerasan di Afghanistan di mana korban telah mencapai lebih dari 6.000 orang pada tahun ini.

"Kita harus segera bertindak dan tidak bisa lagi menunggu. Kekerasan di Afghanistan harus dihentikan karena hanya akan mengikis upaya perdamaian dan kepercayaan di antara rakyat Afghanistan," kata Menlu Retno dilansir dari Antara, Sabtu (21/11/2020).

Hal itu disampaikan Menlu dalam pertemuan Arria Formula Dewan Keamanan PBB meng?enai Proses Perdamaian di Afghanistan, yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (20/11/2020) lalu.

Baca juga: Marwah TNI Dinilai Turun Karena Copot Baliho HRS, Ruhut Sitompul: Kadrun Makin Stres

Di kesempatan itu, Menlu menekankan pentingnya proses perdamaian di Afghanistan yang dilakukan dan dipimpin oleh bangsa Afghanistan sendiri, serta menempatkan masyarakat Afghanistan sebagai pusatnya. Maka untuk memperoleh kedamaian itu, Menlu RI menilai bahwa ada tiga hal penting yang perlu segera dilaksanakan.

Pertama, kekerasan harus segera dihentikan karena dapat mengancam proses perdamaian dan menggerus kepercayaan masyarakat Afghanistan. Kedua, masyarakat internasional harus meningkatkan kontribusinya dalam membantu proses perdamaian di Afghanistan. Ketiga, sinergi antara berbagai lembaga PBB perlu diperkuat untuk bisa lebih membantu proses perdamaian di Afghanistan.

"Sinergi ini tidak hanya penting untuk menciptakan situasi yang kondusif di lapangan, tapi juga untuk lebih melindungi kelompok rentan, termasuk dalam hal pemberdayaan perempuan. Seluruh lapisan masyarakat harus dilibatkan dalam proses rekonsiliasi dan pembangunan negeri," tambah dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X