Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Ketum PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) turut memperhatikan kondisi kebangsaan pasca Pilpres 2019. Menurutnya kini polarisasi di masyarakat masih terjadi, padahal ajang pesta demokrasi telah usai dan yang kalah bergabung dengan pemenang.
“Persaudaraan kebangsaan yang terganggu, setelah pemenang Pilpres diperoleh. Para akhirnya yang kalah bergabung juga dengan penguasa,” tuturnya,” ujar Zulhas dalam video yang diterima, Rabu (24/3/2021).
Wakil Ketua MPR RI ini menyoroti jabatan yang diemban dari penantang Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin yaitu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang kini masing-masing bergabung ke dalam pemerintahan.
Prabowo kini menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun imbas dari Pilpres menurutnya masih terjadi di masyarakat.
“Capres dan cawapres penantang, keduanya kini menjadi menteri juga, bergabung dengan presiden yang terpilih. Tidak ada berkuasa dan tidak berkuasa, semua menjadi satu," kata Zulhas.
"Sementara konsekuensi terbelahnya masyarakat menjadi kubu-kubu terlanjur terjadi. Pengkubuan ini tentu tak bisa dibiarkan," imbuhnya.
Lebih jauh, Zulhas memaparkan bahwa pesta demokrasi sudah mengeluarkan ongkos yang tinggi bagi pesertanya. Namun, seharusnya dapat dikelola dengan baik.
"Sementara tensi politiknya tidak dikelola dengan baik, penyelenggaraan pemilu yang amburadul mengakibatkan jatuhnya ribuan korban anggota KPPS yang meninggal dunia,” papar Zulhas.
Di sisi lain dia menyarankan perlu ada rekonsiliasi nasional guna mengembalikan keutahan dalam berbangsa dan bernegara. Salah satunya adalah menggunakan spirit sila ketiga Pancasila yaitu persatuan Indonesia.
“Mulai hari ini, masyarakat harus diajak bersatu kembali menggunakan lagi spirit sila ke-3 Pancasila. Persatuan Indonesia,” tukasnya.
