Tuding Makam Gus Dur Dibiayai Negara, Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik Disomasi

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 21:16 WIB
Kolase foto Rachland Nashidik (ANTARA) dan Gus Dur (nu.or.id)
Kolase foto Rachland Nashidik (ANTARA) dan Gus Dur (nu.or.id)

Buntut kicauannya di media sosial Twitter, politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik disomasi.

Rachland disomasi oleh Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) karena menulis pernyataan bahwa makam mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dibangun pakai uang negara.

"Apa yang saudara katakan adalah sangat tidak benar atau tendensius dan mengada-ada dan membuat para santri Gus Dur merasa terlecehkan," tulis somasi Ketua Umum DPP Barikade Gus Dur Priyo Sambadha, Sabtu (20/2/2021).

Menurut Priyo, makam Gus Dur sepenuhnya dibangun oleh pihak keluarga.

"Oleh karena makam Gus Dur sepenuhnya dibiayai oleh keluarga inti," tulis Priyo.

Priyo membenarkan adanya anggaran negara, tetapi untuk pembangunan infrastruktur jalan. Bukan pembangunan makam.

Sebab, terdapat ribuan peziarah yang datang ke makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, tiap tahunnya.

Di samping itu, anggaran negara juga hanya diperuntukkan buat pembangunan Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asy'ari di Jombang. 

Barikade Gus Dur mendesak Rachland mencabut pernyataannya dan menyampaikan permohonan maaf sebelum mereka mengambil langkah hukum.

"Jadi sama sekali tidak untuk membiayai makam Gus Dur," tulis Priyo.

Sebelumnya, putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, menanggapi pernyataan politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik soal tudingan makam Gus Dur dibangun pakai anggaran pemerintah.

Melalui akun Twitter @AlissaWahid, Sabtu (20/2/2021), Alissa membantah tudingan Rachland bahwa makan ayahnya dibangun oleh negara.

"Bang @RachlanNashidik, makam #GusDur sampai saat ini dibiayai oleh keluarga Ciganjur, termasuk prasasti. PP Tebuireng pun hormati ini. Dana Negara tidak untuk makam tetapi utk jalan raya, lahan berjualan warga. Maklum, ada 1,5-2 juta peziarah setiap tahun. Negara urus ini," kata Alissa.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X