2 Menteri Terseret Korupsi, Jaksa Agung Burhanuddin Tegaskan Soal Ganjaran Hukuman Mati

- Rabu, 17 Februari 2021 | 14:35 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin. (Antara Foto)
Jaksa Agung ST Burhanuddin. (Antara Foto)

Niat KPK yang ingin membuka peluag hukuman mati terhadap pelaku kasus korupsi seperti yang menyeret dua menteri Pemerintahan Jokowi yakni Edhy Prabowo dan Juliardi Batubara disambut oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Kendati tidak menyinggung nama-nama menteri yang kini terseret dalam kasus korupsi, namun Burhanuddin menyebutkan kalau ganjaran hukuman mati terbuka kemungkinan terhadap pelaku.

"Aturannya kalau dilakukan dalam keadaan darurat, bisa hukuman mati," beber Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam podcast Deddy Corubuzier seperti yang dikutip INDOZONE, Rabu (17/2/2021).

Dia mencontohkan soal kasus jiwasraya kasus korupsinya tidak dilakukan sehingga tidak mungkin dihukum mati.

-
Jaksa Agung Burhanuddin buka peluang hukuman mati bagi koruptor. (Youtube)

 

Namun Deddy Corbuzier bertanya lagi kalau pelaku korupsi kendati tidak menyebutkan kasus penyelewengan dana Covid-19 di mana negara dalam keadaan darurat untuk mengatasi pandemi yang menjangkiti di seluruh negeri, Burhanuddin memberikan sinyal itu bisa dilakukan.

"Iya bisa," sebutnya. 

Tapi Burhanuddin kembali lagi mengaburkan kasus dalam keadaan darurat itu. "Tapi dalam saat ini belum ada," sebutnya.

Burhanuddin pun menjawab motif para koruptor tetap melakukan tindak pidana korupsi walupun sudah memperoleh kecukupan materil dan kaya raya.

"Namanya juga manusia, gak (pernah) puas. Mungkin. Aku kan gak korupsi, jadi gak ngerti. Jadi gak puas," kata Burhanuddin.

Namun jelasnya para pelaku tersebut melakukan korupsi karena ada kesempatan hingga membuatnya tergoda untuk berbuat demikian.

-
Jaksa Agung blak-blakan pada Deddy Corbuzier. (Youtube)

 

Burhanuddin pun menyinggung keimanan para koruptor yang kurang hingga membuatnya terbuai dengan bujuk rayu untuk melakukan korupsi.

"Mungkin keimanan yang kurang. Itu aja. (Keimanan) pengaruh dong. Kalau kita beragama kita mengerti mana yang benar dan salah. Mana yang harus dilakukan dan tidak dilakukan," sebutnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X