Kirim Surat Terbuka ke Jokowi, Pekerja Seni Buka Suara: Putus Asa & Tahan Kekecewaan

- Rabu, 3 Maret 2021 | 17:18 WIB
Kelompok musik Kahitna tampil dalam konser New Live Experience 2020 di Parkir Barat JIExpo Kemayoran, Jakarta. (Antara Foto)
Kelompok musik Kahitna tampil dalam konser New Live Experience 2020 di Parkir Barat JIExpo Kemayoran, Jakarta. (Antara Foto)

Terpaksa hidup di tengah pandemi Covid-19 dengan beradaptasi dengan mode pasif, para pekerja kreatif seni dan event di Indonesia akhirnya buka suara dan kirimkan surat terbuka pada Presiden Jokowi.

Mereka meminta kelonggaran untuk mengadakan pertunjukan langsung saat pemerintah tengah menggencarkan vaksinasi, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

“Lewat surat terbuka ini kami ingin memulai lagi pertunjukan, dan acara, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati," ujar Anas Syahrul Alimi, perwakilan APMI, Rabu (3/3/2021).

Bahkan pihaknya bersedia ikut mengkampanyekan vaksinasi Covid-19 dalam setiap acara yang kami usung.

Surat yang berasal dari beragam asosiasi dan perkumpulan pekerja seni dan event itu  mulai dari Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Asosiasi Visual Jockey Indonesia (AVJI), Indonesian Artist Manager Association (Imarindo), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Forum Jazz Indonesia, Indonesia Event Industry Council (Ivendo), Forum Backstagers Indonesia, Penata Cahaya Indonesia (Pecahin), Federasi Serikat Musisi Indonesia (Fesmi), Stage Management Community (Stamina), Solidaritas Pekerja Musik Indonesia (SPMI), dan Jogja Festivals.

Mereka mengeluhkan selama ini telah berjuang dan bertahan dari virus dan kematian, dari keputusasaan dan pesimisme, hingga kekecewaan dan hasrat saling menyalahkan.

Surat terbuka untuk Presiden Jokowi ini juga diteruskan kepada Menterti Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kapolri, Ketua Komisi X DPR, Menteri kesehatan, dan Ketua Satgas Covid-19 Indonesia.

Berikut isi surat terbuka dari pekerja kreatif seni dan event di Indonesia untuk Presiden Jokowi

Yang mulia Bapak Presiden yang kami hormati,

Bulan ini, setahun lalu, Bapak Presiden Jokowi mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Indonesia. Sejak itu, kehidupan kita tak pernah lagi sama.

Kita terpaksa beradaptasi dengan mode pasif: bertahan dari virus dan kematian, dari keputusasaan dan pesimisme, hingga kekecewaan dan hasrat saling menyalahkan.

Setelah setahun berlalu, ternyata banyak yang mampu bertahan. Kita semua, yang berhasil bertahan sejauh ini, bisa menyaksikan dimulainya vaksinasi; dan dari sanalah kita bisa melihat terang. Penting untuk merespons momentum itu dengan langkah terukur. Caranya dengan menggerakkan sektornya sebagai bagian penyelesaian pandemi dan dampak-dampaknya.

Sejak Maret tahun lalu, hingga kini, kami menghentikan keramaian demi melindungi kesehatan masyarakat. Kini tibalah saatnya kami terlibat lebih aktif menyelesaikan pandemi lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang kami miliki.

Ya, kami ingin memulai lagi, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati. Tergesa-gesa akan membuat terang yang mulai tampak bisa padam kembali karena kecerobohan. Pengalaman melewati pahitnya bulan-bulan paling kritis pandemi menjadi bekal untuk menyikapi momentum dengan kepala dingin.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X