Viral Video Karyawan Menangis, Lion Air Bantah Lakukan PHK Massal

- Senin, 29 Juni 2020 | 14:18 WIB
Tangkapan layar karyawan Lion Air menangis. (Instagram/lambe_turah)
Tangkapan layar karyawan Lion Air menangis. (Instagram/lambe_turah)

Manajemen Lion Air Group membantah bahwa perusahaan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran terhadap karyawan mereka.  

Hal itu menyusul beredarnya sebuah video yang dibagikan oleh akun @lambe_turah. Dalam video tersebut tampak para karyawan yang semuanya mengenakan seragam berwarna biru, terlihat menyampaikan salam sampai jumpa. Bahkan sebagian dari mereka tampak menangis dan berpelukan satu sama lain.

Pada bagian akhir video, mereka terlihat berfoto bersama di landasan terbang, di dekat sebuah pesawat bertuliskan "Lion" dengan warna merah.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, video yang viral tersebut adalah benar merupakan karyawan Lion Air Group. Namun demikian, hal itu bukanlah merupakan aksi PHK massal seperti yang dinarasikan pada video tersebut.

"Mengenai hal tersebut, bukan pemutusan hubungan kerja (PHK), jadi pengurangan tenaga kerja berdasarkan masa kontrak kerja berakhir dan tidak diperpanjang," ujar Danang kepada Indozone, saat dihubungi pada Senin (29/6/2020).

 

 

Sejak masa pandemi virus corona melanda dunia, termasuk Indonesia, sektor penerbangan merupakan salah satu yang mengalami imbas terparah, terutama sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan pada pertengahan Maret 2020 lalu.

Manajemen Lion Air Group sendiri, sebagaimana siaran pers yang pernah dikirimkan sebelumnya, telah berusaha meredam agar PHK tidak terjadi di tubuh Lion Air Group. Berbagai upaya telah dilakukan pihak manajemen, mulai dari pemotongan penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai prosentase bervariasi, hingga penundaan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).

Dalam hal pemotongan gaji karyawan, maka semakin besar penghasilan semakin besar nilai nominal potongannya. Kebijakan-kebijakan tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterpakan pada Maret, April, Mei sampai waktu yang belum ditentukan.

"Perusahaan anggota Lion Air Group memutuskan kebijakan-kebijakan yang dinilai dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal, karena terjadi pembatasan perjalanan, hanya beroperasi 5% dari kapasitas normal sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari," ujar Danang melalui keterangan tertulis yang diterima Indozone, Rabu (20/5/2020) lalu.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X