Di hutan dan pulau lepas pantai terpencil Taiwan, sekelompok konservasionis berlomba untuk mengumpulkan sebanyak mungkin spesies tanaman langka sebelum mereka hilang karena perubahan iklim dan perambahan manusia.
Diawasi oleh Pusat Konservasi Botani Dr. Cecilia Koo, para pemburu tanaman menjelajahi Taiwan sub-tropis untuk mendapatkan sampel tanaman langka sebanyak mungkin, dari pantai timur yang berbatu di sekitar Taitung hingga Dongyin, di kepulauan Matsu.
Meskipun memiliki dataran pantai barat yang padat penduduk, dan sedikit tercemar, sekitar 70% dari pulau ini ditutupi oleh hutan pegunungan yang lebat, yang merupakan rumah bagi rusa, babi hutan, dan populasi beruang hitam Formosa yang terancam.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan keanekaragaman hayati Taiwan dilindungi dan spesies langka yang mungkin telah punah di habitat aslinya suatu hari nanti dapat diperkenalkan kembali.
Artikel Menarik Lainnya:
- Cegah Klaster Covid-19 Digelaran Pilkada 2020, Kapolri Terbitkan Maklumat
- Polda Metro Bentuk Tim Buru Napi WN Tiongkok yang Kabur
- Begini Prosedur Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Wisma Atlet Kemayoran