Kementerian Pariwisata Susun Protokol Kesehatan untuk Pendakian Gunung hingga Arung Jeram

- Jumat, 25 September 2020 | 23:38 WIB
Pengunjung naik kuda yang disewakan di Tengger, Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). Pemilik kuda mengaku, pada ritual Yadnya Kasada tahun ini omsetnya menurun karena perayaannya hanya diikuti warga Tengger saja. (ANTARA FOTO/Budi Can
Pengunjung naik kuda yang disewakan di Tengger, Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). Pemilik kuda mengaku, pada ritual Yadnya Kasada tahun ini omsetnya menurun karena perayaannya hanya diikuti warga Tengger saja. (ANTARA FOTO/Budi Can

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang menyiapkan protokol kesehatan untuk ragam aktivitas wisata.

Di antaranya pendakian gunung, menyelam, arung jeram dan juga paralayang.

"Kami sedang susun, dan sudah disetujui Mas Menteri, protokol kesehatan di event, untuk MICE, hotel, restoran," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan dan Event Rizki Handayani Mustafa dilansir dari ANTARA, Jumat (25/9/2020).

"Kami keluarkan juga untuk pendakian gunung, diving, arung jeram, paralayang," sambung Rizki.

Sebagian protokol kesehatan yang disusun telah rampung dan akan segera disosialisasikan agar pelancong bisa kembali beraktivitas di tempat wisata secara aman sehingga pariwisata Indonesia kembali pulih.

Di tengah pandemi COVID-19 yang membuat orang-orang lebih sering beraktivitas di rumah, termasuk untuk bekerja dan sekolah, gunung menjadi salah satu tujuan wisata favorit untuk melepas penat.

"Saat pandemi, orang makin memilih aktivitas luar ruangan, termasuk gunung. Orang-orang ke gunung karena capek di rumah dan ingin menghirup udara segar," kata dia.

Rizki mengatakan, sejak Mei 2020 Kemenparekraf sudah menyiapkan protokol kesehatan di tempat wisata seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir demi mencegah penyebaran infeksi virus corona.

Dia mengajak masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi mematuhi protokol kesehatan demi menekan penyebaran virus corona.

"Urusan kesehatan ini tak mungkin hanya pemerintah, tapi urusan semuanya," ujar dia.

Dia menyambut baik kegiatan Gerakan Pakai Masker (GPM) bersama Jazz Gunung Indonesia dan Konser 7 Ruang dalam menggelar konser kemanusiaan virtual “Road to Jazz Gunung Series" yang dilakukan juga untuk menggalang dana.

Hasil penggalangan dana akan dipergunakan untuk kampanye cara memakai masker yang benar serta diberikan kepada pelaku seni yang terkena dampak pandemi.

"Dari masyarakat ke masyarakat semuanya, ini mungkin bisa lebih efektif," kata dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X