Gadis Kristen Aminor di Pakistan diduga diperkosa setelah dia menolak masuk Islam, klaim netizen Pakistan, dikutip dari Press Trust of India.
Tagar, #JusticeforSunitaMasih, telah menjadi trending di Twitter selama dua hari terakhir setelah beberapa tokoh terkemuka, termasuk selebriti dan anggota masyarakat sipil, men-tweet tentang insiden tersebut, meminta Perdana Menteri Imran Khan untuk memperhatikan dan memastikan bahwa keadilan diberikan kepada gadis.
Namun, petugas polisi di Faisalabad dan Sukkur pada hari Kamis membantah laporan dugaan pemerkosaan dan penyiksaan terhadap seorang gadis Kristen di bawah umur di kota masing-masing karena netizen berbagi postingan yang merinci cobaan yang diklaim oleh korban dan menuntut pihak berwenang untuk mengambil tindakan terhadap para pelaku.
Analisis tren menggunakan alat analitik Twitter, socialbearing.com, menunjukkan bahwa tagar tersebut awalnya pada 24 Mei sekitar pukul 5 sore. Tren ini kemudian meningkat keesokan harinya dan tagar tersebut telah di-tweet ratusan kali oleh pengguna dan sebagian besar berasal dari pakistan.
Di antara mereka yang men-tweet tentang cobaan berat gadis itu adalah aktris Pakistan yang populer Armeena Rana Khan. Khan dalam tweetnya menuduh bahwa anak berusia 14 tahun dari Faisalabad diperkosa beramai-ramai dan diminta untuk masuk islam. Ketika gadis itu menolak untuk melakukannya, kepalanya dicukur.
Saat dugaan insiden itu dibawa ke pemberitahuan dari Azhar Mashwani, kepala menteri Punjab untuk media digital, dia mengatakan itu terjadi di Shikarpur, Sindh, bukan Faisalabad.
Namun, petugas polisi dari Faisalabad dan Shikarpur membantah bahwa insiden semacam itu terjadi di kedua kota tersebut.
Petugas Polisi Kota Faisalabad (CPO) Mohammad Sohail Chaudhry mengatakan itu adalah 'berita palsu' bahwa seorang gadis di Faisalabad telah diperkosa dan dipaksa masuk Islam.
Namun, Wakil Inspektur Jenderal (DIG) Sukkur Fida Hussain dengan tegas membantah bahwa seorang gadis Kristen menjadi sasaran penyerangan kriminal oleh siapa pun.
Sementara itu, aktivis dan pengacara Jibran Nasir kini mempertanyakan keaslian kejadian tersebut.
