Islamofobia, Perdana Menteri Inggris dan Partainya Anggap Islam Ancaman

- Rabu, 26 Mei 2021 | 09:48 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson (REUTERS/John Sibley//File Photo)
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson (REUTERS/John Sibley//File Photo)

Partai Konservatif (Britania Raya) atau Tory Party yang dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dianggap menyebarkan Islamofobia dan rasisme terhadap umat Islam.

Beberapa laporan menyebutkan jika Partai Konservatif banyak dikeluhkan terkait Islamofobia. Profesor Swaran Singh menuliskan laporan mengenai komentar yang dibuat oleh Perdana Menteri Boris Johnson. Johnson membandingkan wanita yang mengenakan burka atau cadar dengan kotak surat dan perampok bank sehingga memberi kesan "tidak peka terhadap komunitas Muslim."

Dilansir dari Morning Star, keluhan tersebut kini ditangani oleh tim khusus. Namun sayang tim tersebut kekurangan sumber daya dan tidak cukup terlatih.

Laporan yang kini diselidiki justru mengatakan tidak ada bukti yang ditemukan yang menunjukkan masalah rasisme institusional di partai tersebut.

Baca Juga: Boris Johnson Lebih Pilih Ribuan Tumpukan Mayat Dibanding Inggris Lakukan Lockdown Ketiga

Dewan Muslim Inggris (MCB) mengatakan tinjauan tersebut gagal untuk mengakui akar penyebab kefanatikan di antara jajaran Tory dan gagal untuk mengatasi Islamofobia struktural. 

Dewan tersebut menunjukkan bahwa laporan setebal 44.000 halaman itu tidak mencakup jajak pendapat YouGov oleh anggota Tory yang ditugaskan oleh Hope Not Hate yang menemukan bahwa hampir setengah dari anggotanya percaya bahwa Islam adalah ancaman bagi cara hidup Inggris.

Sekretaris Jenderal MCB Zara Mohammed berkata: “Penyelidikan terutama berkaitan dengan bentuk alih-alih substansi. Prosedur itu penting, tetapi perlu didukung dengan menangani masalah-masalah mendasar rasisme institusional.

“Kami berharap ini menjadi titik awal refleksi diri partai itu sendiri.”

Hope Not Hate mengatakan Islamofobia di Partai Tory ternyata terjadi lebih daripada beberapa studi kasus yang dimasukkan dalam laporan Prof Singh. Kelompok kampanye memperingatkan bahwa "reformasi struktur dan proses tidak akan cukup" tanpa langkah-langkah untuk mengatasi pandangan Islamofobia yang meluas di antara para anggota.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X