Setelah 24 tahun berlalu, Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IkaUsakti) mengajak masyarakat untuk menolak lupa dan merawat ingatan akan sejarah 12 Mei 1998 yang telah melibatkan tetesan darah para mahasiswa yang gugur kala itu.
Ketum IkaUsakti Donny Yoesgiantoro berharap, melalui momen bersejarah puluhan tahun itu, keadilan yang menghasilkan kebajikan dan kebijakan tidak melupakan terulangnya sejarah kelam tersebut.
"Melalui momen 12 Mei ini, kami IkaUsakti kembali mengajak Masyarakat untuk menolak lupa dan merawat ingat akan sejarah 12 Mei 1998," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: Wartawan Senior Al Jazeera Tewas Ditembak Peluru Israel, Bennett Tuduh Militan Palestina
"Semangat perjuangan reformasi yang melahirkan Indonesia yang lebih demokratis itu lahir dari tetesan darah para mahasiswa yang gugur 24 tahun lalu," tambah Donny.
Meski telah berlalu puluhan tahun, Donny menyebutkan bahwa pihaknya bersyukur karena pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir telah memberikan tali kasih berupa rumah kepada 4 keluarga pejuang reformasi.
Selain itu, tali kasih berupa modal usaha juga diberikan oleh Menteri koordinatar Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Kami Ikatan Alumni Universitas Trisakti menyatakan bersyukur dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas pemberian tali kasih ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Donny pun menyebutkan bahwa IkaUsakti juga memberikan apresiasi kepada alumni Usakti yang selama 24 tahun selalu setia menemai perjuangan Keluarga korban 12 Mei selama ini.
“Para alumni ini tergabung dalam Paperti 98 yang terus-menerus memberikan dukungan moril, spiritual maupun materiil kepada keluarga,” tandas Donny.
