Ketimpangan Perputaran Ekonomi Jadi Alasan Utama Jokowi 'Ngotot' Pindahkan Ibu Kota Negara

- Selasa, 22 Februari 2022 | 14:26 WIB
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan usai meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan usai meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait keputusan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan. Selain itu, dia juga membeberkan alasan dasar mengapa pemindahan tersebut harus dilakukan.

Menurutnya sekarang ini setengah populasi masyarakat Indonesia hanya berada di Pulau Jawa. Padahal jumlah populasi Indonesia ada 156 juta penduduk dan mempunyai 17 ribu pulau.

"Tapi saya ingin menyampaikan kenapa sih ibu kota ini harus pindah. Negara kita ini negara besar, kita memiliki 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi. Kalau kita lihat populasi, itu 56 persen ada di Jawa, 156 juta penduduk Indonesia ada di Jawa padahal kita memiliki 17 ribu pulau," ujar Jokowi sebagaimana dilihat dalam YouTube NasDem, Selasa (22/2/2022).

Sehingga, kata Jokowi, terdapat ketimpangan baik ekonomi hingga infrastruktur di pulau Jawa dengan di luar pulau Jawa.

"Sehingga semua ke Jakarta. Yang terjadi adalah ketimpangan perputaran ekonomi antara jawa dan luar Jawa, yang terjadi ketipangan antar wilayah, yang terjadi adalah ketimpangan infrastruktur antar Jawa dan luar Jawa," beber Jokowi.

Setelah itu Jokowi pun menyatakan perpindahan ibu kota sudah digagas sejak era Bung Karno. Di mana, sebut dia, Bung Karno memiliki keinginan memindahkan ibu kota Jakarta ke Palangkaraya.  Tapi terhambat karena ada pergolakan politik, sehingga gagasan itu tidak terlanjutkan.

"Pak Harto juga memiliki gagasan yang sama untuk memindahkan ibu kota tapi bergeser sedikit ke Jonggol. Sehingga kajian-kajian itu sudah ada sebelumnya," jelas dia.

Kepala Negara ini menekankan pemindaha ibu kota ke Kalimantan adalah sebuah upaya pemerataan infrastruktur, ekonomi dan keadilan sosial.

"Sekali lagi perpindahan ini untuk pemerataan. infratruktur, ekonomi dan juga keadilan sosial," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X