Tanggapi Arteria soal Pesawat Kepresidenan, Demokrat: Keliru Besar Salahkan SBY!

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 11:25 WIB
Pesawat Kepresidenan dicat merah putih (Instagram @adhimas_aviation)
Pesawat Kepresidenan dicat merah putih (Instagram @adhimas_aviation)

Wasekjen Partai Demokrat, Irwan Fecho, menggapi pernyataan Politikus PDIP Arteria Dahlan yang menyatakan seharusnya publik memperdebatkan mengapa pesawat kepresidenan berwarna biru yang ada sejak masa kepemimpian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Irwan memandang, Arteria keliru besar jika mengaitkan SBY terkait pewarnaan cat pesawat menjadi biru. Seharunya menurut dia Arteria dan bangsa Indonesia berterima kasih kepada SBY karena dimasanya negara memiliki pesawat Kepresidenan.

"Arteria ini keliru besar jika salahkan pak SBY. Harusnya kita semua sebagai anak bangsa berterima kasih karena pak SBY beli pesawat kepresidenan setelah 69 tahun tidak punya. Arteria ga paham itu," kata Irwan kepada wartawan dikutip Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: Polemik Pengecatan Pesawat Presiden, PDIP: Warna Bendera Kita Merah Putih, Bukan Biru!

Di sisi lain, Irwan mengatakan arteria tidak paham ajaran Presiden Soekarno tentang "jas merah" atau yang dikenal "jangan sekali-kali melupakan sejarah". Kemudian dia pun mengungkit sikap PDIP yang menolak pembelian pesawat Kepresidenan dan mengusulkan untuk dijual.

"Ajaran Soekarno untuk JASMERAH pun dia lupa. PDIP dulu malah tolak keras pembelian pesawat kepresidenan ini bahkan saat Jokowi jadi presiden di 2014 mereka usulkan agar dijual. Ini kok aneh bin lucu tiba-tiba bicara pesawat kepresidenan," urainya.

Ditekankan Irwan, Partai Demokrat tak memprotes perubahan warna pesawat kepresidenan dari biru langit-putih menjadi merah-putih. Namun yang dipersoalkannya adalah keterbukaan informasi ke publik perihal latar belakang dan tujuan pengecatan tersebut.

"Tidak ada yang protes kok apalagi terkait masalah warna. Silahkan saja bagi penguasa mau cat warna apa yang penting dijelaskan dengan terbuka latar belakang dan tujuan pengecatan dan perubahan warnanya," tegasnya.

"Istana ini suka diam-diam dan tiba-tiba saja ramai di publik. Persis tahun lalu juga tiba-tiba Istana sewa pesawat garuda untuk pesawat kepresidenan dan mengecat merah dan diberi logo lalu ujung-ujungnya batal," imbuh dia.

Kemudian Anggota Komisi V DPR RI ini mengusulkan kepada pemerintah agar di tengah situasi pandemi Covid-19 ini janganlah melakukan tindakan yang dianggap tak penting. Malah kalau bisa ditunda terlebih dahulu.

"Yang terpenting juga kan terkait momentumnya apalagi situasi begini, tangani pandemi saja masih kelimpungan cari pendanaan, coba yang masih bisa ditunda ya tunda aja. Kalau alasannya tahun 2019 sudah dibahas anggarannya ya gampang kok cukup di realokasi atau refocusing program dan anggarannya," beber dia.

Sebelumnya diberitakan, Politikus PDIP Arteria Dahlan mengatakan, tak ada yang salah dengan pengecatan pesawat kepresidenan menjadi warna merah putih. 

Justru menurutnya kalau ingin diperdebatkan seharusnya sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dahulu mengapa berwarna biru. Padahal memungkinkan untuk memesan warna merah putih sesuai dengan bendera Indonesia.

"Warna bendera negara kita kan merah putih, bukan warna biru. Justru kita bertanya, kok dulu tak sejak awal pesawat itu diwarnai merah putih? Lalu apa yang salah dengan warna pesawat kepresidenan jika diubah menjadi merah putih sesuai warna bendera negara kita?" urai dia.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X