Berkaca Seperti India, Pemerintah Diminta Turunkan Harga Tes PCR

- Jumat, 13 Agustus 2021 | 19:20 WIB
Tenaga kesehatan melakukan tes usap Antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/rwa.)
Tenaga kesehatan melakukan tes usap Antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/rwa.)

Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla berharap pemerintah dapat menurunkan harga tes swab PCR. Hal tersebut dikarenakan harga swab PCR yang terbilang mahal dan kondisi pandemi Covid-19 ini memberatkan masyarakat.

Adapun permintaan Ratu usai perbandingan harga tes PCR di Indonesia yang saat ini jauh lebih mahal dibanding dengan India.

"Dalam kondisi normal saja dengan harga segitu sudah mahal. Apalagi dalam kondisi pandemi, semua serba terbatas, semua serba kekurangan. Kondisi ini sangat memberatkan masyarakat," kata Ratu kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga: Dituding Berdagang PCR, Mendag Lutfi Klarifikasi PCR dan Antigen Syarat Masuk Mal

Ia menekankan mengapa harga tes swab PCR harus diturunkan. Seperti contohnya banyak masyarkat yang ingin menjalankan aktivitasnya namun terganjal dengan harga PCR yang tinggi dan sebagai syarat perjalanan hanya berlaku untuk 2x24 jam saja.

"Contoh mahasiswa yang ingin pulang kampung atau pengusaha kecil yang ingin menjual produknya ke daerah atau luar pulau, nah ini sangat memberatkan mereka," kata Ratu.

"Dengan hanya PCR 2X24 jam, itu berapa kali mereka harus melakukan tes PCR. Udah berapa juta hanya untuk tes PCR," imbuhnya.

Maka dari itu Ratu mendorong untuk pemerintah dapat peka terhadap situasi yang ada di masyarakat.

"Jadi saya pikir ini memang perlu ada kepekaan dari pemerintah. Mungkin diturunkan lah harganya, kasihan masyarakat," harapnya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah di Ibu Kota India New Delhi membuat keputusan untuk memangkas harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Penurunan tarif dilakukan beberapa waktu lalu dengan tujuan untuk membantu orang-orang biasa.

Dengan penerapan revisi harga tersebut, adapun pengumpulan kolektif oleh labolatorium swasta senilai 400 Rs (Rp 77.500). Sementara RT-PCR konvensional untuk individual yang dilakukan di lab swasta atau rumah sakit hanya dikenakan 500 Rs (sekitar Rp 96.800).

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X