PKB Ajak Parpol Duduk Bersama Bahas Soal 272 Plt Kepala Daerah

- Kamis, 30 Desember 2021 | 16:46 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid. (Instagram/@jazilulfawaid_real)
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid. (Instagram/@jazilulfawaid_real)

Sebanyak 272 kepala daerah akan berakhir masa tugasnya pada 2022-2023 mendatang. Nantinya, posisi kepala daerah yang habis masa tugasnya tersebut akan diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) yang akan menjabat sementara sampai terpilihnya kepala daerah baru hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Merespon hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengajak semua partai politik untuk duduk bersama membahas soal Plt kepada 272 kepala daerah ini.

“Kami terbuka untuk duduk bersama parpol manapun, asal memiliki visi dan misi yang sama untuk kepentingan bangsa ke depan. Bila perlu, PKB yang akan memimpin poros baru nanti. Apapun itu, yang penting kita duduk bersama dulu, ngopi-ngopi dulu,” kata Jazilul kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).

Jazilul mengatakan, Pilpres 2024 benar-benar berbeda dengan pilpres-pilpres langsung sebelumnya. Selain faktor pandemi Covid-19 dan adanya 272 Plt kepala daerah, pada Pilpres 2024 mendatang juga tidak ada calon presiden (capres) petahana, sehingga semua tokoh berpeluang untuk merebut estafet kepemimpinan nasional.

Baca juga: PKB: Pilpres 2024 Harus Ciptakan Momentum Baru Kepemimpinan Nasional

Apalagi, hasil survei yang dirilis berbagai lembaga survei juga belum ada calon yang menonjol. Nama Prabowo Subianto yang beberapa kali menduduki posisi teratas hasil survei elektabilitas calon, nyatanya masih lebih rendah dari elektabilitasnya menjelang Pilpres 2019 lalu.

“Begitu pula elektabilitas Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, maupun Ridwan Kamil, saat ini yang juga relatif tinggi, kondisinya saat ini diprediksi akan berbeda ketika nanti sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur. Apalagi, dari nama-nama yang sering menduduki peringkat atas survei elektabilitas, belum ada calon potensial yang meraih 30% suara,” kata dia menguraikan.

”Ini kalau berdasarkan ilmu survei, belum ada jaminan untuk menang pilpres karena kalau di bawah 30 persen itu sama dengan nol sehingga kondisi ini sangat mungkin berubah 2 tahun mendatang,” katanya.   

Jazilul menuturkan politik merupakan momentum. Nama-nama yang muncul di survei saat ini dinilai belum ada yang sampai pada momentumnya sehingga dinamika politik ke depan masih akan sangat dinamis.

Menurutnya, Pilpres 2024 adalah momentum yang tepat untuk penguatan parpol. Sebab, 20 tahun belakangan ini, menjadi pelajaran penting bagi partai politik karena selama ini tidak ada ketua umum partai menjadi presiden.

“Pilpres 2024 harus menjadi momentum baru. Parpol harus bisa memberikan harapan baru bagi masyarakat,” ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X