Yogyakarta Tak Langsung Terapkan PTM 100 Persen

- Minggu, 2 Januari 2022 | 20:08 WIB
Sejumlah siswa menunggu surat vaksin usai disuntik vaksin Sinovac saat giat vaksinasi Covid-19 massal bagi anak usia 6-11 tahun di SD Nurul Ihsan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (27/12/2021). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Sejumlah siswa menunggu surat vaksin usai disuntik vaksin Sinovac saat giat vaksinasi Covid-19 massal bagi anak usia 6-11 tahun di SD Nurul Ihsan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (27/12/2021). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Pemerintah Kota Yogyakarta memilih untuk tidak secara langsung menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen pada semester dua tahun ajaran 2021/2022, yang akan dimulai pada Senin (3/1/2022). Meskipun, Yogyakarta telah memenuhi syarat untuk menjalankan kebijakan tersebut. 

“Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tidak akan langsung dilakukan secara full, tetapi bertahap dulu. Maksimal sekitar 70 persen,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu (2/1/2022).

Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian Pemerintah Kota Yogyakarta karena potensi penularan COVID-19 masih ada. Kebijakan untuk melakukan PTM secara bertahap, dilakukan sebagai simulasi untuk mengetahui berbagai kendala penerapan protokol kesehatan yang mungkin terjadi apabila menjalankan PTM dengan kapasitas penuh.

Heroe berharap, kebijakan ini memberi ruang bagi guru untuk beradaptasi dengan kondisi baru, saat ada lebih banyak siswa yang masuk sekolah. Sebab pada semester pertama 2021/2022, sekolah di Kota Yogyakarta menerapkan PTM dengan kapasitas maksimal 50 persen siswa, dengan jam pelajaran terbatas sekitar dua jam di sekolah.

“Memasuki semester dua ini, jam pelajaran sudah ditambah. Diizinkan hingga enam jam pelajaran. Tentunya, ada beberapa penyesuaian aturan yang harus dilakukan,” katanya.

Ia pun meminta sekolah untuk memastikan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan, seperti jumlah hand sanitizer, dan kesiapan satgas di sekolah.

“Dengan menerapkan kapasitas 70 persen, maka dimungkinkan ada satu meja yang sudah diisi dua siswa. Tentu harus ada pengetatan protokol kesehatan,” katanya.

Penerapan PTM dengan kapasitas maksimal 70 persen tersebut, lanjut Heroe, akan terus dievaluasi dan baru akan ditambah hingga 100 persen apabila sekolah dinyatakan siap.

“Mungkin baru akan dimaksimalkan hingga 100 persen setelah beberapa pekan atau bahkan bulan. Kami akan lihat bagaimana perkembangannya,” katanya.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X