Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi terbaru mengenai prakiraan cuaca saat dan setelah tahun baru 2023. Hasilnya beberapa wilayah seperti pulau Jawa dan Bali diprakirakan bakal diguyur hujan saat malam tahun baru.
Sebagaimana keterangan dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati terdapat sembilan wilayah yang masuk dalam kategori hujan lebat dan sangat lebat. Semisalnya provinsi Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Potensi hujan lebat hingga sangat lebar dapat terjadi di sebagian wilayah," kata Dwikorita, Selasa (27/12/2022).
Baca Juga: Hati-hati! BMKG Prediksi Adanya Potensi Banjir Rob di 21 Wilayah Pesisir Indonesia
Berikut wilayahnya:
1. Banten
2. Jawa Barat
3. DKI Jakarta
4. Jawa Tengah
5. DI Yogyakarta
6. Jawa Timur
7. Bali
8. NTB
9. NTT
Baca Juga: Disebut Ada Potensi Badai, Ini Prakiraan Cuaca Jabodetabek Besok!
Sementara untuk potensi hujan hingga lebat dapat terjadi di sebagian wilayah :
1. Aceh
2. Bengkulu
3. Sumatera Barat
4. Lampung
5. Sumatera Selatan
6. Kalimantan Selatan
7. Sulawesi Selatan
8. Sulawesi Tenggara
9. Maluku Tenggara
10. Papua Barat
11. Papua
Guna mengantisipasi hal tersebut, BMKG pun memeberikan rekomendasi agar pihak-pihak terkait diharapkan memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Kemudian, kata Dwikorita, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
"Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," harapnya
"Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi). Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi," imbuhnya.