Ada Laporan Penyelewengan Dana Bantuan untuk Pesantren, Menag Diminta Usut Tuntas

- Kamis, 2 Juni 2022 | 14:20 WIB
Ilustrasi santri pondok pesantren. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Ilustrasi santri pondok pesantren. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

Komisi VIII DPR RI meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk dapat segera mengambil tindakan terkait kasus dugaan praktik pemotongan dana bantuan opersional pendidikan untuk Pesantren hingga Madrasah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto saat rapat kerja bersama dengan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

“Pengelolaan anggaran dan program di Kementerian Agama Republik Indonesia yang mendapat sorotan publik hari ini tentang banyak hal pak menteri, di antaranya BOP dan BOS. Untuk BOP pesantren ditemukan banyak penyimpangan yang dilakukan oleh berbagai oknum," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Yandri menuturkan, bahwa berdasarkan laporan dari masyarakat bantuan operasional untuk pesantren diselewengkan oleh oknum. Bahkan banyak juga tersiar di di media sosial salah satunya platform Youtube soal kasus tersebut banyak diperbincangkan.

Politikus PAN ini menambahkan bahwa penyimpang bantuan itu dengan modus pesantren fiktif. Sehingga pesantren tersebut tetap mendapatkan bantuan, namun ketuka didatangi ke lokasi tidak ada bangunannya.

Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan Biaya Haji di Luar Kontrak, Pemerintah Indonesia Diminta Keberatan

"Ini banyak terjadi yaitu tidak banyak pesantren tapi tetap mendapatkan bantuan ini karena kadang-kadang berdasarkan kertas saja pak menteri, karena ada izinnya di situ diatur sedemikian rupa, tidak dicek akhirnya yang ada gedungnya tapi tidak pakai kertas enggak dapat bantuan,” tutur Yandri.

“Yang ada kertasnya enggak ada gedungnya dapat bantuan, pak. Ini perlu kita perhatikan secara serius," tambah Yandri. 

Selain itu, Yandri juga mendapatkan laporan perihal modus penyelewengan yang dilakukan oleh oknum di dalan Kementerian Agama. 

"Termasuk permasalahan pengelolaan dana bos, Pak Menteri, ini juga banyak pemotongan oleh banyak oknum dengan berbagai cara pak. Ada potongan persiswa, ada yang Rp 5.000, ada yang 3.000, ada juga kegiatan yang mungkin tidak ada bentuknya pak," bebernya. 

Maka dari sebagai mitra kerja dari Komisi VIII DPR, Yandri berharap Yaqut selaku menteri agama saat ini bisa menyelesaikan persoalan-persoalan itu.

"Kami berharap Gus Yaqut punya legacy tersendiri di zaman kepemimpinan Pak Menteri ini, ada hal yang bisa kita kenang bahwa pemotongan dana pesantren dan pemotongan dana BOS itu bisa kita akhiri karena bagaimanapun itu untuk orang-orang yang tidak mampu," tukas dia. 

Sebelumnya ICW mendapatkan temuan ada oknum partai politik di Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara memotong dana Bantuan Operasional Pendidikan Kementerian Agama untuk Pondok Pesantren. 

"Ada orang mengaku partai tertentu melakukan pemotongan sebesar 30 persen dengan dalih sebagai sumbangan untuk pembangunan masjid," ujar Wakil Koordinator ICW Agus Sunaryanto.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X