Pesatnya Industri Baterai Listrik, Erick Thohir: Indonesia Bersahabat dengan Ekonomi Hijau

- Jumat, 10 Juni 2022 | 13:50 WIB
Presiden Jokowi (Kiri, Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Kiri). (Instagram/@erickthohir)
Presiden Jokowi (Kiri, Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Kiri). (Instagram/@erickthohir)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta jajarannya menghadiri seremonial implementasi tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi, di Kawasan Industri Terpadu, Batang (KITB) Jawa Tengah, Rabu 8 Juni 2022

Kehadiran Presiden merupakan langkah nyata mendorong hilirisasi industri terutama industri baterai listrik yang akan menjadi primadona di masa mendatang.

"Ini merupakan sebuah kesempatan besar, merupakan kesempatan emas untuk membangun ekonomi hijau ke depan, seperti yang kita rencanakan," kata Presiden dalam sambutannya seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Menteri BUMN Erick Thohir yang ikut bersama rombongan mengatakan telah mempersiapkan integrasi produksi kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir. Di hulu, Erick telah membentuk holding. Sejak tahun lalu, Kementerian BUMN sudah membentuk holding baterai listrik, Indonesia Battery Corporation (IBC).

Holding ini terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN. Masing-masing perusahaan memiliki saham 25%.

Dimulai dengan penambangan nikel smelter, pabrik prekursor, pabrik katoda kemudian baterai listrik, baterai pack hingga mobil listrik. Ditambah dengan industri daur ulang baterai yang juga akan ada di Indonesia.

Langkah ini ditegaskan agar Indonesia mampu menjadi produsen utama produk-produk barang yang berbasis nikel, seperti lithium baterai, baterai listrik baterai kendaraan listrik.

"Dengan adanya ev battery akan buat Indonesia lebih kuat dan bersahabat dengan ekonomi hijau," ujar Erick.

BACA JUGA: Erick Thohir Bantah Pertamina dan PLN Bangkrut

Indonesia dikenal memiliki sumber daya dan cadangan nikel serta cobalt terbesar di dunia, didukung oleh mineral lain seperti tembaga, aluminium, dan timah yang akan menjadi modal besar untuk bermain dalam industri kendaraan listrik.

Indonesia dikenal sebagai penghasil nikel terbesar di dunia. Menurut data dari United States Geological Survei (USGS) Amerika Serikat, produksi nikel Indonesia mencapai angka 1 juta metrik ton pada tahun 2021 lalu, dan dapat dikatakan 37,04% nikel dunia berada di Indonesia.

Tesla perusahaan yang otomotif berbasis listrik pimpinan Elon Musk bahkan tertarik berinvestasi untuk mengembangkan industri baterai listrik.

Untuk sektor hulu pabrik baterai listrik yakni pertambangan dan peleburan nikelnya berada di Halmahera, Maluku Utara. Kemudian untuk industri pemurnian, industri prekursor dan industri katodanya berada di Kawasan Industri Terpadu (KIT), Batang, Jawa Tengah

"Semua (tempat) sudah habis untuk pabrik baja, pipa, baterai listrik, keramik, semua industri raksasa akan di sini," ujarnya.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X