Deretan Fakta Terkait Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

- Kamis, 8 Desember 2022 | 10:38 WIB
Brimob berjaga di sekitar Polsek Astana Anyar (ANTARA FOTO/Brimob di sekitar Polsek Astana Anyar ANTARA Novrian Arbi)
Brimob berjaga di sekitar Polsek Astana Anyar (ANTARA FOTO/Brimob di sekitar Polsek Astana Anyar ANTARA Novrian Arbi)

Ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Serangan bom bunuh diri terjadi pada pukul 08.00 WIB, di mana saat anggota polisi sedang melakukan apel alias upacara.

Indozone mencoba merangkum sejumlah fakta-fakta perihal kejadian bom bunuh diri tersebut:

1. Pelaku Mantan Napi Teroris

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membongkar sosok pelaku tragedi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Rupanya, pelaku merupakan seorang mantan narapidana teroris (napiter) yang sulit dideradikalisasi.

"Dari hasil pemeriksaan sidik jari, kemudian juga kita lihat dari face recognition identik menyebutkan, bahwa identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau biasa dikenal dengan Agus Muslim," kata Kapolri di Mapolsek Astana Anyar, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

-
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Polsek Astana Anyar (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi).

Baca Juga: Pasca Bom di Polsek Astana Anyar, DPR Minta Tingkat Keamanan harus Dinaikan

2. Serangan Bom Bunuh Diri saat Polisi Sedang Apel

Kapolda Jawa Barat, Irjen Polisi Suntana, membeberkan kronologi ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar. Bom rupanya meledak saat anggota polisi tengah melakukan apel atau upacara.

"Tadi pagi, tepat pukul 08.00 pagi, terjadi ledakan di dalam Mako Polsek saat anggota apel," kata Irjen Suntana kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Irjen Suntana mengungkapkan, pelaku saat itu sudah berada di area Polsek. Dia memaksa masuk untuk mendekati para polisi yang sedang melaksanakan apel.

3. Pelaku Bawa Kertas Protes RKUHP

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa ditemukan belasan kertas yang bertuliskan protes terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. Adapun RKUHP baru saja disahkan menjadi Undang-Undang oleh DPR.

"Di TKP (tempat kejadian perkara) kita temukan ada belasan kertas yang bertuliskan protes penolakan terhadap rkuhp yang baru saja disahkan," kata Sigit dalam konfrensi pers di lokasi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

-
Sepeda Motor diduga milik pelaku bom bunuh diri dan bertuliskan protes RKUHP. (Dok Ist).

4. Bawa 2 Bom, tapi 1 Hanya yang Meledak

Fakta baru terungkap dari peristiwa ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Jawa Barat. Bukan cuma satu bom yang dibawa, rupanya pelaku membawa dua buah bom yang siap meledak.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana. Suntana menyebut ada dua bom yang dibawa pelaku namun, hanya satu yang berhasil diledakkan.

"Dia membawa dua. Satu diledakkan, satu belum sempat diledakkan," kata Irjen Suntana kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

5. Terafiliasi JAD

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, adalah bernama Agus Sujarno atau Agus Muslim. Kemudian dijelaskan Sigit, bahwa pelaku terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X