Penembakan Pesawat Ukraina, Presiden Iran: "Kesalahan Tak Termaafkan"

- Selasa, 14 Januari 2020 | 20:22 WIB
Bagian dari pesawat Ukraine International Airlines yang hancur ditembak di Iran. (Nazanin Tabatabaee/WANA via REUTERS)
Bagian dari pesawat Ukraine International Airlines yang hancur ditembak di Iran. (Nazanin Tabatabaee/WANA via REUTERS)

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa penembakan tak disengaja yang dialami sebuah pesawat Ukraina sebagai "kesalahan tak termaafkan".

Pada Rabu pekan lalu, sebuah pesawat penumpang Ukraina berjenis Boeing 737-800 jatuh di dekat Teheran. Seluruh 176 orang di dalam pesawat itu, termasuk sejumlah warga Kanada dan Ukraina, tewas. Iran telah mengakui bahwa pesawat itu jatuh karena "kesalahan manusia."

Rouhani menyebutkan Iran akan menghukum semua pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut dan bahwa "kejadian tragis" itu akan diselidiki secara penuh.

"Itu adalah kesalahan yang tidak termaafkan ... tidak mungkin hanya satu orang yang menyebabkan pesawat itu jatuh," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa (14/1).

"Pengakuan angkatan bersenjata bahwa mereka salah adalah langkah pertama yang bagus... Kita harus memastikan kepada masyarakat bahwa kesalahan ini tidak akan terjadi lagi," katanya.

Seperti dilaporkan Reuters, Rouhani menambahkan bahwa pemerintahannya "bertanggung jawab terhadap Iran dan bangsa-bangsa lainnya yang para warganya kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat itu".

Sementara itu, Xinhua melaporkan bahwa Rouhani telah meminta lembaga peradilan Iran membentuk "pengadilan khusus" untuk menyelidiki kejatuhan pesawat Ukraina tersebut di Iran.

"Pengadilan khusus harus dibentuk dengan beranggotakan hakim senior dan puluhan pakar. Berkas (pesawat Ukraina yang jatuh) ini bukan kasus biasa. Dunia sedang menyaksikan kita," katanya, seperti disiarkan televisi negara.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X