Di Tengah Pandemi Corona, Najwa Shihab Sindir Kinerja DPR yang Malah Asyik Bahas Isu Lain

- Sabtu, 2 Mei 2020 | 10:51 WIB
Najwa Shihab. (instagram/@najwashihab)
Najwa Shihab. (instagram/@najwashihab)

Di tengah pandemi corona yang melanda Indonesia dan sejumlah negara lainnya, presenter Mata Najwa, Najwa Shihab mempertanyakan prioritas yang dilakukan oleh para anggota DPR, dalam menangani virus corona.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya pada Sabtu (2/5/2020), Najwa Shihab menyindir beberapa pembahasan yang dilakukan oleh DPR. Ia juga mempertanyakan apa saja yang sudah dilakukan DPR untuk menangani virus corona di Indonesia.

Mulai dari RUU Cipta Kerja, pembelian jamu untuk mencegah virus corona hingga anggota dewan yang memakai alat perlindungan diri (APD).

"Kepada tuan dan puan para anggota DPR yang terhormat, apa kabar hari ini? Sepertinya tak sebaik biasanya. Sama, di sini pun begitu, kita semua memang sedang diuji," ucap Najwa mengawali videonya.

Wanita kelahiran 16 September 1977 ini juga menyinggung perihal konsep bekerja dari rumah (work from home) dan banyaknya kursi kosong saat pelaksanaan rapat terbuka.

-
Najwa Shihab. (instagram/@najwashihab)

"Hidup memang tak selalu baik kan? Seperti kami kami ini tuan dan puan juga mungkin lebih banyak bekerja di rumah. Kalau lihat siaran sidang atau rapat terbuka di gedung DPR sekarang sih kelihatannya banyak kursi yang kosong, eh tapi biasanya juga kosong kan ya?" sambungnya lagi.

Presenter yang akrab disapa Nana ini juga membandingkan kinerja anggota DPR di Indonesia dengan parlemen yang ada di negara lain.

"Tuan dan puan anggota DPR yang terhormat, saya perhatikan parlemen-parlemen negara lain fokus melawan corona. Tapi rasa-rasnya isu-isu yang keluar dari Senayan belakangan kok kebanyakan tidak terkait corona ya?" sindir Nana dengan tegas.

Ia menilai anggota DPR saat ini malah asyik membahas isu-isu lain, bukannya fokus menangani virus corona yang melanda Indonesia.

"Kami malah membaca DPR bersemangat membahas isu-isu lain, contohnya rancangan undang-undang Cipta kerja yang banyak ditolak karena dinilai mementingkan kepentingan investor di atas kebutuhan pekerja," tegasnya.

Nana mengatakan, minggu lalu, Presiden Jokowi sempat mengungkapkan, pemerintah dan DPR menundan pembahasan salah satu klaster di rancangan undang-undang, yaitu klaster Ketenagakerjaan.

-
Gedung DPR. (instagram/@leemiracle17)

"Ini untuk memberi kesempatan menjalani substansi dan mendapat masukan dari banyak pihak. Berpegang pada alasan itu, maka sudah seharusnya klaster lain dalam RUU Cipta kerja pun perlu ditinjau ulang," sambungnya lagi.

Menurut Nana, klaster lain juga bukan tanpa masalah, terutama dari perspektif lingkungan dan keadilan gender. Dalam video itu juga, Nana sempat menyinggung perihal pembebasan napi koruptor.

"Ada juga RUU lain yang masih nekat mau dibahas, ada RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa, lalu RUU Pemasyarakatan. Ada koruptor yang sudah negebet pengen bebaskah? Apa kabar Pal Yasonna?" sindir Nana.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X