Hampir 80 Persen dari 1700 Siswa Mengaku Tidak Merasa Senang Belajar di Rumah

- Senin, 27 April 2020 | 20:11 WIB
Siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Pekanbaru, Riau, Kamis (16/4/2020). (Photo/Ilustrasi/ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Pekanbaru, Riau, Kamis (16/4/2020). (Photo/Ilustrasi/ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Berdasarkan kajian survei yang dibuat oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sebanyak 76,7% dari 1700 siswa responden mengaku tidak senang belajar dari rumah.

Survei tersebut juga melibatkan seluruh jenjang pendidikan dari TK hingga SMA/SMK yang dilakukan sejak 13 April hingga 20 April 2020.

Retno Listyarti yang merupakan Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, mengatakan bahwa pertanyaan tersebut juga ditujukan guna melihat respon para siswa. Dan yang hanya mengaku senang belajar dari rumah sebanyak 23,3% saja.

"Soal tidak senang belajar di rumah ini memang cukup tinggi. Jadi hampir 80 % anak tidak menyukai," ujar Retno saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (27/4/2020).

Retno juga merincikan beberapa alasan dibalik siswa merasa senang maupun tak senang saat melakukan belajar di rumah. Ia mengatakan bahwa siswa menilai belajar di rumah membuat tugas-tugas yang diberikan terlalu berat dari pada biasanya.

"Sementara alasan (siswa) senang (dengan metode PJJ) mengatakan nggak perlu bangun pagi, nggak perlu pakai seragam," imbuh Retno.

Retno juga mengatakan ada siswa yang mengeluh saat ingin membuat tugas video. Dalam tugas tersebut, siswa harus disuruh menghafal dan kemudian merekam hafalan itu. Retno mengatakan bahwa para siswa lebih memilih untuk mengerjakan tugas lebih kreatif dan sesuai dengan kemampuan mereka.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X