Wakil Ketua DPRD DKI Akui Kerap Temukan Selisih Anggaran

- Jumat, 1 November 2019 | 14:06 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik. (Indozone/Nani)
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik. (Indozone/Nani)

Statemen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menilai sistem e-budgeting warisan gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama, tidak smart atau cerdas akhirnya panen kritikan. 

Tetapi tidak dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik. Politisi Gerindra ini menilai, menjadi hal yang wajar jika Anies ingin mengupgrade sistem e-budgeting zaman Ahok. 

Taufik menjelaskan bahwa pasti akan ada selisih anggaran jika e-komponen dimasukan dalam e-budgeting. Sehingga setiap tahunnya pasti ada angka yang berbeda ketika akan dimasukan ke e-budgeting.

"Setiap tahun kita temuin tapi kita enggak lapor ke wartawan. Ya kaya gini satu-satu. Jadi alat mengisi satu-satu ya di sini, ini setuju apa enggak, ini pemeliharaan yang Rp75 juta setuju enggak," aku Taufik  kepada wartawan, di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (1/11).

Saat ditanya sistem e-budgeting zaman Ahok sudah baik dan transparan, Taufik mengakui sistemnya sudah transparan, tetapi pasti akan ada selisih dalam memasukan anggaran. 

"Ya semua e-budgeting semua transparan, cuma lagi-lagi tadi. Ada budget ada komponen, itu pasti ada selisih. Dulu kita temuin, ini bukan hal baru," terangnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa anggaran dengan sistem digital atau e-budgeting memiliki masalah.

"Ini ada problem sistem-nya digital, tetapi tidak smart," ujar Anies Baswedan, pada beberapa hari lalu, di Balai Kota DKI Jakarta. (NS)

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X