Dompet Dhuafa memiliki cara unik untuk mengajak kaum milenial beramal. Selain menciptakan platform digital dan melakukan keterbukaan informasi, lembaga filantropi Islam itu juga membangun sebuah gerakan moral untuk mencapai suatu tujuan.
"Kita bikin gerakan Milenial bangun masjid melalui teknologi digital. Kita gak menduga bahwa milenial ketika diajak bangun masjid sekalipun hanya Rp10 ribu sampai Rp20 ribu, ternyata bisa mengumpulkan Rp500 juta dalam dua pekan. Kita gak pernah menduga teman-teman milenials punya atensi yang besar juga untuk kegiatan-kegiatan seperti ini," ujar Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi di Jakarta, Rabu (30/10).
Dompet Dhuafa, kata dia, saat ini telah menggandeng para milenial yang melek teknologi untuk menciptakan gagasan-gagasan kreatif agar bisa meraih fund rising yang lebih besar untuk membantu sesama.
"Kita bekerjasama dengan anak-anak muda yang masih fresh, digital minded dan mereka yang lebih banyak men-disain bagaimana lebih bisa berkomunikasi dengan para milenial," jelasnya.
Untuk diketahui, berbagai platform digital telah dilibatkan untuk menguatkan kanal penghimpunan dana untuk zakat seperti bawaberkah.org, MUMU apps, hingga layanan keterbukaan publik di www.dompetdhuafa.org yang bisa diakses untuk mengetahui jumlah dana yang terhimpun, bagaimana penyalurannya hingga siapa-siapa saja yang ikut menyumbang.
"Kita melibatkan key opinion leader di dunia medsos, kita melibatkan youtuber, kita melibatkan blogger, kita membangun enggagement sebagai kunci untuk berkolaborasi dengan anak-anak milenials," ujar Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan menambahkan. (SN)
