Rupiah Terus Anjlok, Ekonom: Tenang, Krisis Masih Jauh

- Kamis, 19 Maret 2020 | 16:55 WIB
Nilai tukar rupiah (ANTARA)
Nilai tukar rupiah (ANTARA)

Sejumlah pengamat ekonomi menilai, fluktuasi rupiah terhadap dolar AS saat ini memang cukup menghawatirkan. Terlebih, trend pelemahan rupiah ini disinyalir masih akan terus terjadi, sebelum wabah virus Corona (Covid-19) berhasil ditangani.

Namun demikian, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics, Mohammad Faisal menilai, meski pergerakan rupiah sangat menghawatirkan, namun untuk bisa sampai Indonesia dikatakan krisis, masih sangat jauh.

Menurutnya, fundamental perekonomian Indonesia tetap terjaga, meski terjadi pelemahan namun kondisi tersebut tidak sampai membuat perekonomian Indonesia minus, seperti terjadi tahun 1998 lalu.

-
Nilai tukar rupiah (ANTARA)

"Untuk resesi kita belum sampai kesana. Karena kalau resesi kita juga harus melihat dulu bagaimana pertumbuhan ekonominya. Kalau by definisi kan resesi itu pertumbuhan ekonominya sampai dengan minus. Kontraksi paling tidak sampai 2 kuartal berturut-turut. Prediksi saya kemungkinan ini (Kuartal I-2020) masih di 4% an lah, belum dekat kearah sana (resesi), meski ini sudah harus dipantau terus," jelas Faisal saat dihubungi Indozone, Kamis (19/3/2020).

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia baru saja mengumumkan penurunan tingkat suku bunga acuan (BI-7 Day Reverse Repo Rate) ke level 4,50%. Hal itu disebut BI sebagai salah satu upaya menjaga tingkat daya beli masyarakat tetap terjaga, ditengah kekhawatiran terhadap virus Corona (Covid-19).

Faisal mengakui, upaya yang dilakukan pemerintah dan BI telah maksimal untuk meredam gejolak akibat Covid-19 ini. Meski demikian, kata dia, terkait pergerakan rupiah sendiri, BI disebutnya tidak akan bisa banyak bertindak.

"Saya lihat sekarang yang utamanya itu bukan karena diintervensi BI melalui kebijakan moneter. Tapi kalau di kondisi sekarang kita perlu melihat ini kenapa. Kalau dilihat yang terjadi sekarang ini pelemahan bukan lagi disebabkan perbedaan tingkat suku bunga. Isu rupiah saat ini lebih banyak di Drive oleh sentimen psikologis karena kondisi tekanan akibat covid-19," pungkasnya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X