Ini Alasan Imam Besar Masjid Istiqlal Meniadakan Salat Jumat

- Jumat, 20 Maret 2020 | 10:58 WIB
Kiri: Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar) Kanan: Ilustrasi orang salat Jumat( instagram/@masjidistiqlal.official)
Kiri: Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar) Kanan: Ilustrasi orang salat Jumat( instagram/@masjidistiqlal.official)

Pagi ini, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar resmi mengumumkan bahwa pelaksanaan salat Jumat di Masjid Istiqlal ditiadakan.

Peniadaan salat Jumat ini akan dilakukan pada Jumat ini (20/3/2020) hingga dua minggu ke depan.

Dalam Konferensi Pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jakarta, Jumat (20/3/2020), Nasaruddin mengatakan alasan objektif meniadakan salat Jumat karena adanya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia untuk menghindari kerumunan guna mencegahnya penyebaran virus corona.

Selain itu, Nasaruddin juga menjelaskan bahwa langkah peniadaan salat Jumat itu, karena adanya imbauan dari dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembatasan interaksi sosial.

Imbauan tersebut juga sejalan dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk meniadakan salat Jumat berjamaah selama dua pekan.

"Kita sebagai umat beragama tidak ada hal lain selain mengikuti ulama dan umara (pemerintah) kita," kata Nasaruddin.

Selain itu juga kata Nasaruddin, pihak Masjid Istiqlal sudah mempelajari dan mempertimbangkan kondisi-kondisi penyebaran virus yang begitu cepat di luar negeri seperti di Iran, Korea Selatan, dan Italia yang kondisinya disebut sangat memprihatinkan.

-
Ilustrasi orang salat Jumat. (instagram/@masjidistiqlal.official)

"Oleh karena itu untuk mencegah jangan sampai hal itu terjadi di Tanah Air kita tercinta, maka kami selaku Imam Besar Masjid Istiqlal mengimbau kepada seluruh umat Islam terutama yang berada di dalam wilayah-wilayah yang sangat banyak virus berkembang," ujar Nasaruddin.

Kondisi itulah yang menurut Nasaruddin sudah cukup menjadi alasan peniadaan salat Jumat di Masjid Istiqlal.

"Maka sudah cukup alasan untuk tidak melakukan pertemuan dalam keadaan berjamaah, termasuk di dalamnya shalat Jumat, termasuk juga shalat berjamaah Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya," katanya.

Kendati demikian, Nasaruddin mengungkapkan, jika ada wilayah yang masih ingin melaksanakan salat berjamaah, agar menerapkan batasan sosial.

Batasan itu kata Nasaruddin memberi jeda ruang antarjamaah seluas dua meter untuk mencegah penyebaran virus corona. Nasaruddin menambahkan bahwa saat ini, pihak Masjid Istiqlal telah menerapkan aturan tersebut dalam salat berjamaah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X