Perawat Diusir dari Kosan karena Dianggap Bawa Virus, Komisi IX Buka Suara

- Rabu, 25 Maret 2020 | 09:25 WIB
llustrasi petugas medis memegang tes virus corona (freepik)
llustrasi petugas medis memegang tes virus corona (freepik)

Seorang perawat pasien virus corona di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur dikabarkan diusir dari kosnya. Sang perawat yang berada di garda terdepan dalam penanganan virus corona justru mendapat stigma negatif dari lingkungan tempat tinggalnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Daulay mengatakan, sangat tidak elok jika memberika stigma negatif kepada pekerja kemanusiaan. Seharusnya, masyarakat memberikan penghormatan dan apresiasi kepada para tenaga medis yang berjuang di tengah wabah virus corona.

"Masyarakat diminta untuk memberikan penghormatan dan apresiasi kepada para petugas medis yang menangani virus Corona. Para petugas medis itu adalah pekerja kemanusiaan. Karena itu, sangat tidak baik jika mereka dikenai stigma negatif," katanya saat dihubungi, Rabu (25/3/2020).

Ia menilai, seharusnya perlakuan tidak baik seperti itu tidak boleh dilakukan kepada para petugas medis, sebab mereka pahlawan kesehatan.

"Saya mendengar ada perlakuan yang kurang baik kepada para petugas medis. Itu semestinya tidak boleh terjadi. Justru mereka adalah pahlawan kesehatan," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang perawat di RS Persahabatan diperlakukan kurang baik di lingkungan tempat tinggalnya. Perawat tersebut dianggap membawa virus. Si perawat pun akhirnya harus tinggal di rumah sakit karena diminta meninggalkan kamar kosnya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X