Kemenkes Minta Masyarakat Kalem Hadapi Virus Corona

- Rabu, 22 Januari 2020 | 23:28 WIB
Staf medis membawa sebuah kotak ketika mereka berjalan di rumah sakit Jinyintan, di mana pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh strain baru virus corona sedang dirawat, di Wuhan, Provinsi Hubei (Ilustrasi/REUTERS/Darley Shen).
Staf medis membawa sebuah kotak ketika mereka berjalan di rumah sakit Jinyintan, di mana pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh strain baru virus corona sedang dirawat, di Wuhan, Provinsi Hubei (Ilustrasi/REUTERS/Darley Shen).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tidak panik dalam menanggapi isu mewabahnya virus corona di Tiongkok. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Wiendra Waworuntu, mengatakan Kemenkes bersama stakeholder terkait telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan mengantisipasi penyebaran virus tersebut dari luar negeri, khususnya melalui bandara-bandara yang menjadi gerbang masuk internasional. 

"Kenapa masyarakat resah karena ada direct flight-nya (penerbangan langsung) ke Indonesia dari Tiongkok. Kita tidak perlu resah karena kita yang bertanggung jawab di pintu masuk negara sudah punya persiapan, punya peralatan pelindung diri. Sudah punya masker N95 untuk petugas. Sistem juga akan berjalan karena memang sudah punya kapasitas," ujar Wiemdra dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/1/2020). 

Sementara itu, terkait adanya direct flight dari Tiongkok ke Indonesia, Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Anas Ma'ruf, mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu cemas. Meskipun nanti WHO mengumumkan bahwa penyebaran Novel Corona Virus antarnegara sudah benar-benar terjadi, maka tindakan pencegahan dan antisipasi yang dilakukan pemerintah sudah cukup siap. 

Hal itu juga, kata Anas, tidak akan membuat penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia ditiadakan. 

"Meski nanti dinyatakan sebagai sebuah bencana, tentu akan ada guidence-nya. Kita tentu tidak akan melakukan pembatasan perjalanan orang gara-gara virus ini, nanti bisnis bisa berhenti. Tetap ada upaya-upaya, tetap ada perjalanan orang, barang dan sebagainya, tetapi dengan langkah-langkah yang bisa mengamankan masing-masing negara WHO agar tidak terjangkit," ujar Anas menjawab pertanyaan Indozone.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X