Jokowi Ingin Ganti Kerjaan Adminstrasi Dengan Kecerdasan Buatan

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 11:15 WIB
Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.
Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.

Saat Pidato Kenegaraan di Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden Joko Widodo meminta berbagai loncatan yang harus dilakukan aparat pemerintah.

Salah satunya, kata Jokowi, dengan pemanfaatan teknologi terbaru akan membuka peluang untuk mempermudah hal-hal yang dulu sulit, mempermurah hal-hal yang dulu mahal, dan mempercepat hal-hal yang dulu lamban dan lama.

"Penyederhanaan prosedur dan pemanfaatan teknologi baru dalam bekerja harus pula disertai dengan penyederhanaan organisasi. Organisasi yang
tumpang tindih fungsinya harus digabung," katanya.

Ia mengatakan, pekerjaan administrasi yang bisa dilakukan oleh komputer, dan oleh kecerdasan buatan artificial intelligence, harus mulai dilepas. "Oleh karena itu jumlah organisasi dan jumlah aparat yang tidak efisien dan tidak relevan harus mulai dipangkas," katanya. 

Dalam pidato kenegaraan tersebut, Jokowi menegaskan harus memanfaatkan momentum saat puncak bonus demografi dengan segera berbehah untuk melakukan lompatan kemajuan secara signifikan. 

"Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan," ujarnya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X