Peran Penting Gambut Indonesia dan Hutan Amazon Untuk Penduduk Bumi

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 17:44 WIB
photo/REUTERS/UESLEI MARCELINO
photo/REUTERS/UESLEI MARCELINO

Hutan Amazon merupakan hutan hujan terluas di dunia, membentang di delapan negara di Amerika Selatan. Ekosistem ini seringkali disebut sebagai paru-paru dunia karena mampu menghasilkan 20 persen oksigen untuk penduduk Bumi.

Tidak heran, kebakaran di hutan Amazon yang memasuki minggu ketiga meresahkan banyak kalangan dunia. Mulai dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres hingga selebritis seperti Leonardo DiCaprio, Madonna, Shakira dan pesepak bola Cristiano Ronaldo. Kecaman terhadap Presiden Brazil Jair Bolsonaro masih terus mengalir dari penjuru dunia dan itu mengingatkan pada peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia pada 2015.

Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui cuitan di akun Twitter resminya menyebutkan bahwa kebakaran hutan Amazon yang merupakan paru-paru dunia penghasil 20 persen oksigen untuk penduduk Bumi merupakan krisis internasional. Untuk itu, dia mengajak anggota Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 membahas krisis ini terlebih dahulu dalam dua hari ke depan.

Pentingnya Tutupan Hutan

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga merupakan salah satu wakil Indonesia dalam panel ahli perubahan iklim antarpemerintah (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) di Kerangkakerja PBB untuk Konvensi Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC), Intan Suci Nurhati mengatakan kebakaran hutan di Amazon, Brazil yang skala luasannya dapat terlihat dari luar angkasa membawa kekhawatiran mengingat bencana itu dapat memicu lonjakan emisi karbon secara global.

Berdasarkan Laporan Khusus tentang Perubahan Iklim dan Lahan (Special Report on Climate Change and Land) yang dikeluarkan IPCC pada 8 Agustus 2019, disebutkan bahwa perubahan tutupan hutan juga dapat mempengaruhi suhu permukaan secara regional.

Karenanya, menurut Intan, para ahli menekankan pentingnya peran hutan dan bagaimana dampak deforestasi bagi target mitigasi gas rumah kaca untuk menekan peningkatan suhu global tidak melewati 1,5°C.

-
photo/REUTERS/UESLEI MARCELINO

Dalam Laporan Khusus tentang Pemanasan Global 1,5°C yang dirilis 2018, IPCC telah memaparkan kajian dimana dampak perubahan iklim bagi manusia akan meningkat signifikan apabila peningkatan suhu Bumi menembus angka 2°C dari level masa pra-industri.

Dengan menekan angka pemanasan di level itu, estimasi para ahli menunjukkan bahwa upaya tersebut dapat mengurangi dampak kenaikan suhu laut bagi lebih dari 10 juta penduduk dunia. Karena berdasarkan kajian IPCC, mereduksi kenaikan muka laut setinggi 0,1 meter berimplikasi pada penurunan risiko terhadap 10 juta penduduk dunia.

Kajian tersebut berdasarkan populasi pada 2010 dan dengan asumsi tidak ada adaptasi. “Itu report di rilis 2018. Ini ironisnya baru keluar yang SR CC and Land, ini rilis bulan ini, eh ada kebakaran Amazon ya,” kata Intan setelah menerangkan tentang Special Report on Climate Change and Land dari IPCC, seperti dilansir Antara.

-
photo/REUTERS/DANIEL TAPIA

IPCC, menurut Intan, menghitung berbandingan-perbandingan penurunan risiko pada populasi penduduk dunia saat peningkatan muka air laut dapat dikurangi dengan menekan kenaikan suhu Bumi.

Gambut Penyerap Karbon

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di banyak negara, tidak hanya di hutan Amazon. Kawasan hutan di wilayah Irkutsk, Siberia, Rusia, terbakar awal Agustus lalu, seperti dilaporkan Reuters. Sebelumnya, kebakaran hutan bahkan terjadi di lingkar artika Kutub Utara di Alaska.

Spanyol menjadi negara yang juga kerap mengalami kebakaran hutan dan lahan saat musim panas datang. Setidaknya, 9.000 penduduk dievakuasi dari desa-desa di Kepulauan Canary saat sekitar 6.000 hektare hutan dan lahan terbakar hanya dalam waktu 48 jam.

IPCC memang mencurigai peningkatan suhu bumi yang terjadi melalui mekanisme panas, di mana jumlah titik api di Bumi meningkat selain karena emisi karbon.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X